- Cookpad/Nila Shanif
VIVA – Makan mi memang tak hanya mengenyangkan, namun juga memuaskan mulut dan selera makan. Menyantap semangkuk mi kenyal juga memberikan sensasi makan tersendiri bagi penikmatnya. Namun, mi instan atau kemasan yang biasa dijual di pasar dan supermarket umumnya mengandung zat pengawet yang tentu saja kurang menyehatkan.
Jika Anda gemar memasak, coba deh sesekali bikin mi sendiri di rumah. Jika tak punya alat penggilasnya, Anda terpaksa harus menggilasnya sendiri menggunakan rolling pin. Tak punya alat cetakan mi? Gulung dan potong-potong saja adonan mi menggunakan pisau. Tapi, jika ingin praktis, Anda bisa membeli mesin pembuat mi yang sekarang sudah banyak tersedia di pasaran.
Untuk membuatnya berbeda dari mi biasa, beri pewarna alami menggunakan jus sayur, seperti wortel atau sawi. Mi juga menjadi lebih lezat, sehat dan cantik dengan warna-warna cerah. Berikut ini resepnya, dari pengguna Cookpad, Nila Shanif.
Mi Sayuran
Bahan-bahan
-500 gram tepung terigu protein tinggi
-2 sdm tepung sagu/tapioka
-1 sdm garam
-3 butir telur
-100-150 mililiter jus sayur, pilih sayur sesuai selera
-1 sdm minyak
-Air secukupnya
Buah bit bisa digunakan untuk pewarna makanan alami.
Cara Membuat
1. Blender 200 gram wortel/sawi dengan sedikit air. Lalu saring hingga halus, sisihkan.
2. Campur tepung terigu, garam dan telur, aduk rata. Lalu masukkan jus sayur secara perlahan hingga rata. Adonan tidak boleh terlalu kering atau lembek. Jadi penambahan air secukupnya saja.
3. Tutup wadah dengan plastik wrap, diamkan 15 menit.
4. Gilas adonan dengan noodle maker sampai pada tingkat ketebalan sesuai selera, lalu taburi sedikit dengan tepung sagu secara merata, kemudian cetak menjadi bentuk mi.
5. Taburi tipis lagi dengan tepung sagu, lalu gulung perlahan. Simpan di wadah kedap udara yang telah dilapisi serbet bersih.
6. Rebus air dan 1 sdm minyak. Perlahan uraikan mi, lalu rebus sekitar 2 menit atau hingga matang. Angkat dan tiriskan hingga dingin sebelum diolah lagi menjadi hidangan pilihan Anda.
DPR Sindir Kenaikan UKT di Sejumlah PTN Menyesuaikan Harga Cabai dan Telur
Wakil Ketua Komisi X DPR mengkritik keras soal kebijakan kenaikan UKT yang terjadi di beberapa perguruan tinggi negeri (PTN) menyesuaikan harga cabai dan telur.
