Sejarah di Balik Penemuan Cheetos, Ada Peran Militer AS

Cheetos
Sumber :
  • instagram.com/cheetos

VIVA – Makanan ringan dalam kemasan menjadi salah satu camilan favorit di waktu senggang karena praktis. Salah satunya camilan itu adalah Cheetos, ya memiliki rasa crunchy dan gurih dari bubuk keju, sehingga membuat makanan ini begitu populer.

Serial Dokumenter Ini Kulik Rasa Hingga Sejarah Sebuah Makanan

Namun siapa sangka Cheetos yang populer hingga saat ini ternyata tercipta karena adanya peran militer Amerika Serikat (AS). Hal ini diungkap oleh Wired beberapa waktu lalu, ketika mereka menerbitkan kutipan dari buku ‘Combat-Ready Kitchen: How the U.S. Military Shapes the Way You Eat’, yang ditulis oleh Anastacia Marx de Salcedo.  

Dikutip dari Foodbeast, saat Perang Dunia II, militer AS melakukan sebuah penelitian tentang makanan yang bisa terhindar dari kedaluwarsa, tengik dan basi selama perang. Dan ini menjadi ide untuk membuat makanan kemasan dalam paket yang memudahkan bagi tentara.

Sejarah Camilan Cheetos, Lays, Doritos yang Tak Lagi Diproduksi

Salah satu makanan yang menjadi favorit kala itu adalah keju, tidak hanya Amerika tapi beberapa negara dunia. Namun keju diketahui tidak bisa bertahan lama, kualitas keju sendiri akan buruk jika berada dalam musim atau iklim panas. Salah satu langkah pertama dalam menciptakan keju agar bisa lebih tahan lama adalah pengemulsi garam, suatu proses yang menciptakan produk seperti keju yang dapat tahan terhadap panas.

Adapun militer AS kali pertama mengonsumsi keju selama Perang Dunia I, dengan membeli kaleng keju dari Kraft. Tetapi bertahun-tahun kemudian saat Perang Dunia II, militer AS menginginkan cara baru untuk menyimpan dan mengirimkan keju.

Lays, Doritos hingga Cheetos Tak Ada Lagi di RI Mulai Agustus

Pada awal perang, mereka mulai mempelajari dehidrasi dan kompresi. Mereka kemudian mengurangi banyak air dan volume keju. Dengan begitu, mereka bisa mengirimkan lebih banyak makanan dengan satu pengiriman.

Pada akhirnya penelitian yang dilakukan pun menghasilkan bubuk keju. Penelitian ini dilakukan oleh Quartermaster Corps  'Subsistence Research Laboratory' di laboratorium USDA yang diikuti oleh sejumlah universitas dan perusahaan, terutama Kraft. Bubuk halus tersebut akhirnya bisa digunakan untuk memasak.

Itulah sejarahnya bubuk keju menjadi dasar terciptanya Cheetos. Sedangkan bubuk ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ilmuwan di USDA pada tahun 1943.

Dan setelah perang, ada banyak bubuk keju yang tersisa di gudang militer. Di situlah produsen makanan mulai tertarik. Banyak perusahaan membeli bubuk keju untuk mencampurnya dengan bahan lain demi menambah rasa.

Pada tahun 1948, Perusahaan Frito membeli bubuk keju dan memulai debutnya memproduksi makanan ringan pertama di Amerika, yang dibuat dengan keju kering. Camilan ini diberi nama Cheetos, yang dibuat dengan mengekstraksi tepung jagung dan air, digoreng dengan minyak, dan dilapisi dengan keju yang sudah dikeringkan, sehingga menjadi berwarna oranye.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya