Remaja Lebih Memikirkan Apa Kata Teman daripada Orangtua

Ilustrasi remaja putri
Sumber :
  • istockphoto
VIVA.co.id - 
Baru Kos Pertama Kali, Ini yang Perlu Diperhatikan
Setiap orang pasti mengalami fase remaja. Ini merupakan tahap perubahan dari anak-anak menuju dewasa. Biasanya, secara psikologis mereka akan menghadapi beberapa situasi sulit di lingkungan pertemannya seperti
peer pressure.
Remaja Keren Remaja Anti Gengsi

Psikolog, Ajeng Raviando menjelaskan bahwa peer pressure adalah tekanan yang terjadi di teman sebaya. Seringkali remaja lebih memikirkan apa kata teman dibandingkan orang tuanya.
Cukup Lima Menit untuk Tampil Cantik ke Sekolah

Kondisi ini sebenarnya memiliki dua sisi, negatif dan positif. Namun banyak orang yang mengumpamakan buruk.

"Peer pressure itu tekanan dari teman sebaya. Negatifnya dia bisa melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginan biar diterima di lingkungannya," kata Ajeng saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Februari 2015.

Sedangkan positifnya, lanjut Ajeng, "Anak bisa mengikuti teman-temannya ketika mereka tergabung dalam kegiatan yang positif. Misalnya ekstrakulikuler di sekolah."

Hal terpenting yang harus ditanamkan dalam diri anak adalah menjadi diri sendiri. Karena pada dasarnya, tekanan dalam lingkungan pertemanan didorong juga dari tekanan diri sendiri.

"Always be your self. Kadang kita menekan diri sendiri, kamu sendiri yang membuat itu. Kuncinya kita tidak perlu sensitif dengan kata-kata orang lain. Sebenarnya diri ini punya imej sendiri sehingga punya penilaian masing-masing," kata Ajeng.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya