Studi: Manusia Berjabat Tangan Untuk Mengenal Orang Lain

Hal itu diungkapkan oleh sebuah studi yang dilakukan belum lama ini. Dilansir dari Daily Mail, para peneliti menemukan bahwa manusia secara tidak sadar menggunakan sentuhan dari jabat tangan sebagai cara untuk mendapatkan sampel bahan kimia atau aroma satu sama lain.

Dengan menggunakan kamera tersembunyi, dalam studi tersebut peneliti mengamati orang-orang yang menyapa satu sama lain dengan dan tanpa jabat tangan. Ternyata diketahui bahwa orang yang menyapa orang lain dengan berjabat tangan, sesudahnya lebih sering menyentuh wajah mereka dan daerah sekitar hidung dibandingkan dengan yang tidak melakukan kontak fisik saat bertemu orang lain.

Para peneliti percaya bahwa menyentuh wajah adalah cara halus dimana manusia sebenarnya mengendus tangan yang digunakan dalam jabat tangan dan itu sangat lazim saat menyapa orang dari jenis kelamin yang sama.

"Diketahui pula bahwa kita memancarkan aroma yang mempengaruhi perilaku dan persepsi orang lain. Tetapi tidak seperti mamalia lainnya, kita tidak mengambil sampel aroma satu sama lain secara terang-terangan," jelas Profesor Noam Sobel, ketua neurobiologi di Weizmann Institute of Science, yang memimpin penelitian tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa studi yang telah ia lakukan menunjukkan jabat tangan sebagai cara bijaksana untuk aktif mencari chemosignal sosial.

Lebih lanjut para peneliti juga menjelaskan mengapa jabat tangan menjadi sebuah cara menyapa dan mendapatkan teman, menyetujui kesepakatan dan bahkan tanda sportivitas.