Pahami Jenis dan Manfaat Lemak bagi Tubuh

Buah alpukat.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Lemak adalah salah satu dari tiga nutrisi utama dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak merupakan sumber energi tertinggi selain karbohidrat dan protein. Lemak memberikan tubuh pasokan cadangan energi dan fungsi lainnya.

Lemak dapat digolongkan menjadi dua yaitu lemak tak jenuh (lemak baik) dan lemak jenuh (lemak kurang baik).

Lemak tak jenuh

Lemak tak jenuh atau unsaturated fat memiliki manfaat memperkecil risiko serangan jantung, menaikkan antibodi tubuh dan membantu menurunkan kolesterol LDL. Bahkan lemak tak jenuh tunggal mampu meningkatkan kadar HDL.

Untuk lemak tak jenuh dapat dibagi dua yaitu lemak tak jenuh ganda dan lemak takjenuh tunggal. Untuk lemak tak jenuh ganda (poly-unsaturated fat/PUFA) dibagi menjadi lemak omega 3 dan lemak omega 6, yang kita kenal sebagai lemak esensial yang banyak ditemukan pada ikan (omega 3) dan makanan nabati (omega 6).

Sedangkan untuk lemak tak jenuh tunggal (mono-unsaturated fat/MUFA) dimiliki oleh beberapa makanan seperti buah zaitun, minyak zaitun, minyak canola, alpukat, dan kacang-kacangan seperti wijen dan kacang tanah.

Lemak jenuh

Lemak jenuh (saturated fat/SAFA) adalah lemak trans atau trans fat. Lemak ini pada umumnya berbentuk padat. Lemak jenuh terkandung dalam beberapa makanan, seperti susu murni, minyak kelapa, minyak sawit, daging merah, dan produk-produk daging seperti sosis dan burger.

Mengonsumsi lemak jenis ini harus dibatasi karena akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, terutama tingkat LDL, dan menimbulkan risiko penyakit jantung koroner.

Emilia E. Achmadi, MS salah satu pakar nutrisi, ditemui pada Jumat, 13 Maret, di The Cook Shop, Jalan Hang Lekir, Jakarta, menjelaskan bahwa lemak tidak perlu selalu dihindari.

Lemak Menjadi Rasa Dasar ke-6 Lidah Manusia?

"Kita tidak perlu takut mengonsumsi lemak, karena tubuh kita memerlukan lemak untuk membantu organ-organ di dalam tubuh bekerja sebagai mana mestinya." ujarnya.

"Yang terpenting adalah bagaimana kita bersikap bijak terhadap asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh kita".

Di Indonesia, kegemaran masyarakat mengonsumsi makanan yang digoreng dengan banyak minyak dan bersantan masih cukup tinggi. Padahal, makanan yang digoreng memiliki kadar lemak yang tinggi, termasuk kandungan lemak jenuhnya.

Menurut data Riskedas 2013, persentase perilaku konsumsi makanan berlemak pada penduduk Indonesia usia lebih dari 10 tahun adalah 40,7 persen. Kondisi ini sayangnya masih jauh melebihi dari yang dianjurkan dalam pedoman gizi seimbang.

Menyikapi hal tersebut, menurut Mia, sapaan Maria Dewantini Dwianto, Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia, Tbk, perlu ada perubahan di sisi konsumen yang tentunya harus didukung dengan inisiatif dari pemerintah dan juga swasta.

Gaji yang Pantas Kredit Honda CR-V Baru, Kaum Mendang-mending Minggir Dulu

![vivamore="Baca Juga :"]

Khansa Tabina, Konten Kreator yang Sosoknya Jadi Sorotan Gegara Film Siksa Kubur Joko Anwar

[/vivamore]
Keju

Lima Makanan Tinggi Lemak yang Baik untuk Kesehatan

Lemak seringkali dikaitkan dengan sesuatu hal yang tidak sehat.

img_title
VIVA.co.id
16 Agustus 2015