Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Mengonsumsi teh hijau secara rutin setiap hari mampu memberikan berbagai manfaat kesehatan. Di Jepang, China dan Taiwan, teh hijau biasa dikonsumsi dalam kondisi tawar tanpa gula.
Sedangkan di Indonesia, sudah menjadi tradisi menikmati teh bersama dengan gula, padahal kebiasaan ini mampu meningkatkan kadar gula darah hingga obesitas.
Baca Juga :
IOH Kembali Hadirkan INSPIRE, Program Magang untuk Mahasiswa Tingkat Akhir dan Lulusan Baru
Ia mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memang sudah mulai sadar mengenai kesehatan, tapi selera tetap tidak bisa diubah begitu saja. Oleh karena itu, menurut dia butuh waktu untuk mengedukasi masyarakat terutama para remaja mengenai asupan gula dan kesehatan.
"Kita pernah coba mengeluarkan teh hijau yang tawar tapi yang beli hanya sedikit. Itu pun kebanyakan pembelinya berusia 40 tahun keatas yang benar-benar peduli pada kesehatan. Sedangkan kita ingin anak muda juga mulai ngeteh," jelas Nurkori.
Ia juga mengatakan bahwa untuk mulai mengedukasi publik mengenai hal tersebut, pihaknya mengeluarkan berbagai produk kreasi teh hijau yang lebih menyehatkan yaitu dengan madu dan gula batu. Bahkan teh hijau rasa kurma pun pernah dikeluarkan.
"Selain itu untuk mereka yang mengontrol kadar gula darah, kita sediakan juga teh hijau yang less sugar. Perbandingan gula dan tehnya 1:5," ucapnya.
Senada dengan Nurkori, Teguh Kustiono, Direktur PT KBP Chakra, perusahaan pemilik perkebunan dan pabrik teh di Ciwidey mengatakan kegemaran masyarakat di Tanah Air mengonsumsi rasa manis karena sejak dulu anak mudanya begitu gemar minum soft drink atau minuman ringan. Sedangkan para orang tua gemar mengonsumsi sirup.
"Jadinya senang yang manis-manis. Padahal kalau nggak pakai gula, teh itu ada rasa manis alaminya. Ya, memang nggak mudah untuk mengedukasi masyakat," tambah Teguh.
Halaman Selanjutnya
"Kita pernah coba mengeluarkan teh hijau yang tawar tapi yang beli hanya sedikit. Itu pun kebanyakan pembelinya berusia 40 tahun keatas yang benar-benar peduli pada kesehatan. Sedangkan kita ingin anak muda juga mulai ngeteh," jelas Nurkori.