Perkembangan Dunia Pastry di Indonesia

Croissant
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Menjajal Nikmatnya Surf n' Turf Olahan Chef Buli
- Dunia kuliner terdiri dari berbagai jenis, mulai dari camilan, hidangan utama, roti hingga hidangan penutup. Kuliner seperti kue dan roti sering disebut sebagai pastry. Dan, bicara mengenai pastry, perkembangan dunia pastry telah begitu pesat.

Yuk, Jelajahi Kuliner Nusantara di Sini
Pastry dikenal sebagai camilan yang biasa disantap sebagai teman minum teh, atau kopi. Di negara asalnya yaitu Prancis, terdapat banyak kafe, bistro, dan kedai khusus pastry yang menyajikan aneka pastry lezat, mulai dari yang bercitarasa asin hingga manis.

Kreasi Kuliner Paduan Eropa dan Madiun, Sandwich Pecel
Inovasi-inovasi pastry pun lahir dari tangan para chef pastry dunia. Salah satu yang menghebohkan para penggemar kuliner, ialah cronut yang merupakan kombinasi antara croissant dan donat yang kini bisa ditemui di hampir semua toko roti dan pastry di dunia. 

Lalu, bagaimana dengan perkembangan dunia pastry di negara kita?

Menurut chef pastry Adinda Triandhina, dunia pastry di Indonesia saat ini sudah jauh lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya. Ia mengatakan bahwa hal yang paling membanggakan adalah banyak varian pastry yang terinspirasi dari kuliner lokal, seperti street food, atau jajanan pinggir jalan.

"Jadi, rasanya tradisional, tetapi dikemas dalam bentuk yang lebih modern. Sebagai chef dan pengamat, saya sangat mengapresiasi street food di Indonesia sekarang," ujar Adinda kepada VIVA.co.id, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Ia mencontohkan, salah satu jajanan tradisional pinggir jalan yang saat ini tengah populer dan dikemas modern ialah kue cubit. Panganan dari tepung terigu, gula, dan telur ini kini tersedia dalam berbagai rasa, bukan hanya rasa vanila seperti kue cubit pada umumnya.

"Intinya tetap kue cubit, tetapi rasanya ada yang cokelat, keju, teh hijau, mocca, taro, sampai red velvet pun ada," ujar Adinda.

Ia juga mengungkapkan bahwa harus diakui perkembangan pastry di Tanah Air mungkin belum secepat Singapura, Malaysia atau Australia, tetapi ia melihat bahwa dengan tren-tren yang ada beberapa tahun belakangan pastry Indonesia akan mengarah ke sana.

"Apalagi, kalau kita ke restoran plating-nya sudah bagus sekali, sederhana, tetapi semua rasanya bisa terwakilkan dengan baik," tambah Adinda. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya