Sumber :
- emmanuel fremin gallery
VIVA.co.id
- Seorang seniman Italia menciptakan deretan karya seni unik yang dibuat menggunakan permen karet. Karya seni tersebut berupa patung-patung berukuran besar dengan warna merah muda cerah seperti warna permen karet pada umumnya.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Seniman Ini Melukis dengan Mulut
Baca Juga :
Seni Humor Perlu Dikaji Secara Akademisi
Seniman bernama Maurizio Savini itu sebenarnya telah lama bekerja menggunakan permen karet, yaitu sejak akhir tahun 1990-an. Sebelumnya, ia lebih banyak menciptakan karya seni menggunakan material yang biasa digunakan untuk mematung seperti plaster dan sebagainya.
Dilansir dari Fox News, Savini mengatakan, ia memilih permen karet, karena merepresentasikan pengaruh budaya pop Amerika, yang mana merupakan salah satu tema yang paling sering ia pakai dalam membuat karya-karya seni.
"Karakteristik hidup kita ditentukan dengan dialog konstan antara diri sendiri dan konsumsi seperti limbah biologis dan penghancuran produk trivial," ujar Savini.
Ia juga mengatakan bahwa permen karet bukanlah makanan dan warna merah muda menandakan sesuatu yang artifisial atau palsu yang membuat hal tersebut menjadi medium yang bagus untuk karya seninya.
Patung-patung berbentuk hewan dan abstrak hasil karyanya juga dibuat menggunakan permen karet yang baru atau tidak pernah dikunyah sebelumnya. Permen karet hanya dihangatkan dengan alat khusus yang membuatnya menjadi lentur. Permen karet kemudian dibuat tipis dan dihaluskan dengan rolling pin marble.
Satu patung berukuran mungil dibuat hanya dengan waktu 10 hari, sedangkan patung-patung besar yang dibuat dari 3.000 permen karet biasanya dapat ia selesaikan selama tiga hingga empat bulan.
Hingga kini, karya-karya Savini telah dipamerkan di seluruh dunia termasuk di Emmanuel Fremin Gallery di New York dan Art Southampton di Inggris. (art)
Halaman Selanjutnya
"Karakteristik hidup kita ditentukan dengan dialog konstan antara diri sendiri dan konsumsi seperti limbah biologis dan penghancuran produk trivial," ujar Savini.
