Lemak Menjadi Rasa Dasar ke-6 Lidah Manusia?

Daging Steak
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Generasi ke generasi, para ilmuwan berpikir bahwa lidah manusia hanya bisa mendeteksi empat rasa dasar yaitu manis, asam, asin dan pahit.

Kemudian beberapa waktu lalu ditemukan rasa kelima yang dinamakan umami atau rasa gurih. 

Nah, belum lama ini para ilmuwan telah mengidentifikasi rasa keenam yang sebelumnya tidak diakui yaitu rasa lemak.

Dilansir dari Food World News, sebuah studi yang dilakukan di Purdue University mengatakan bahwa lemak harus dipertimbangkan sebagai rasa keenam yang dapat disebut oleogustus.

Tes mencicipi makanan khusus dilakukan dalam studi yang telah dipublikasikan di jurnal Chemical Senses tersebut. Hasilnya, lebih dari setengah koresponden yang mencicipi sampel-sampel makanan mampu membedakan asam lemak dari cita rasa lainnya.

Studi sebelumnya menunjukkan bahwa lemak memiliki nuansa yang berbeda di mulut. Namun, dalam tes mencicipi makanan, peneliti telah lebih dulu menghapus tekstur dan aroma lemak. Ternyata banyak koresponden yang tetap dapat mengenali rasa lemak.

"Asam lemak adalah bagian dari rasa yang sangat menyenangkan," kata penulis studi, Richard Mattes yang juga merupakan profesor ilmu gizi di Purdue University.

7 Bumbu Dapur Ini Dapat Melunturkan Lemak
Namun, umumnya, ketidakmampuan beberapa orang untuk merasakan lemak menjadikan tidak ada cukup bukti untuk mengatakan lemak adalah benar-benar rasa keenam yang dapat diidentifikasi lidah manusia.

Tujuh Kesalahan Paling Sering Dilakukan Saat Diet
Yang pasti, banyak ilmuwan yang telah mengungkapkan bahwa asam lemak baik yang terkandung di dalam daging, minyak dan mentega memiliki cita rasa yang khas. Selain itu, manusia juga dikatakan memiliki reseptor rasa di mulut dan usus yang dapat mengidentifikasikan rasa lemak.

Pria Ini Jual Daging Termahal, Rp44,5 Juta Per Potong
Sebuah tim di Amerika Serikat telah menemukan reseptor kimia dalam pengecap di lidah yang dapat mengidentifikasi molekul lemak dan menemukan bahwa sensitivitas reseptor ini bervariasi antara individu satu dan yang lain.

Temuan ini dianggap peneliti dapat membantu menjelaskan mengapa beberapa orang lebih sering mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi. Itu karena mereka kurang menyadari rasa saat mengonsumsi makanan.

Para peneliti berharap temuan mereka dapat dimanfaatkan untuk memerangi obesitas dengan meningkatkan sensitivitas orang untuk rasa lemak dalam makanan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya