Sehat dengan Nugget Jamur Tanpa Bahan Pengawet

Nugget jamur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko
VIVA.co.id
Menjajal Nikmatnya Surf n' Turf Olahan Chef Buli
- Gracia Puspita tertarik menggeluti bisnis cheese nugget dari bahan baku jamur sejak 2011. Ia menjalani bisnis itu karena ingin peduli dengan gaya hidup sehat dengan bahan baku yang bebas dari bahan pengawet dan MSG. Kebetulan, ayahnya juga adalah seorang vegetarian yang sudah biasa hidup sehat.
 
Yuk, Jelajahi Kuliner Nusantara di Sini
Nuggetnya terbuat dari jamur pilihan yang dipadu dengan keju spesial dari Australia, sehingga rasa yang dihasilkan menjadi lebih nikmat. Tak aneh, dengan pemasaran yang baik, kini produknya banyak disukai orang dan tersebar di berbagai wilayah. 

Kreasi Kuliner Paduan Eropa dan Madiun, Sandwich Pecel
Menurut Gracia, saat ini sudah ada sekitar 23 gerai yang menjajakan produknya di berbagai daerah di Tanah Air, terutama di Jabodetabek dan beberapa kota di luar Jawa seperti Belitung, Padang, dan Pontianak.
 
Sejak diperkenalkan secara massif pada awal tahun 2015, Hiratake ternyata mendapat respon positif dari pasar. Saking baiknya, bahkan ia harus mempekerjakan sekitar 15 karyawan untuk ditempatkan di bagian produksi. Padahal, sebelumnya, produksinya masih bisa ia handle dengan bantuan keluarganya.
 
“Ya, jadi perkembangan luar biasa itu terjadi di awal-awal 2015 ini. Sebelumnya, berjalan biasa saja, maksimal hanya bisa terjual 500 boks sebulan. Tapi setelah dilakukan promosi via online, dalam sebulan penjualannya melonjak menjadi 1000-1500 boks setiap bulan," ujarnya.

Bahkan, di salah satu pick up point-nya ada yang bisa menjual hingga 500 boks per bulan. Per boks-nya dijual seharga Rp35 ribu. Dan untuk bisa menjadi distributor itu, hanya cukup membeli produk dan freezer senilai Rp5 juta.

“Kebanyakan mereka adalah para ibu rumah tangga yang ingin mengisi waktu luang. Dari pada tidak ada kerjaan di rumah, lebih baik berwirausaha dengan modal cukup minim,” ujarnya menambahkan.

Targetnya, ia ingin membuat jaringan hingga 1000 pick up point secara nasional. Dimana nantinya 1 pick up point bisa menjual sekitar 500 boks nugget sebulan. Hal tersebut rasanya sangat mungkin dilakukan, sebab Gracia sendiri memiliki reputasi cukup baik di bidang kuliner. Sebelumnya, ia pernah bekerja di perusahaan asal Perancis yang bergerak di bidang makanan.

Selain menggunakan sistem pick up point, pemasaran lainnya yang juga akan dilakukannya adalah dengan masuk ke minimarket-minimarket. Bahkan ia memiliki mimpi besar, ke depan nugget jamur ini bisa menjadi makanan pembuka di kafe-kafe yang bisa bersaing dengan french fries atau kentang goreng.
 
Untuk bahan baku jamurnya, ia memberdayakan para petani yang ada di kawasan Puncak, Bogor dan Cianjur, Jawa Barat. Dengan penjualan yang cukup baik di beberapa bulan terakhir ini, tentu berdampak pada kenaikan omzet bisnis. Terkait hal ini, Gracia berkomentar, “Omzet-nya baru sekitar Rp70–80 jutaan.”

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya