Survei: Anak Usia 8 Tahun Sudah Saling Kirim Pesan Seksual

Anak bermain gadget.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sexting atau mengirim pesan bernuansa seks mungkin ialah hal yang cukup umum di kalangan orang dewasa. Sexting juga bisa menjadi cara untuk merangsang pasangan dari jarak jauh. 

7 Aplikasi Sexting Terbaik, Anak-anak Jangan Klik

Tapi, bagaimana jika hal tersebut dilakukan oleh anak-anak? Menurut sebuah survei terbaru, satu dari 10 anak berusia 8 tahun telah terpapar sexting. Menurut analisis pesan anak-anak dengan aplikasi pengasuhan Jiminy, jumlah itu meningkat menjadi lebih dari 42 persen pada usia 14.

Penelitian sembilan bulan ini menguraikan 54 juta teks dan 1,5 juta jam penggunaan telepon untuk menentukan seberapa sering anak-anak Amerika saling mengirim konten bernuansa seksual lainnya. 

Deretan Emoji Seks yang Biasa Dipakai untuk Obrolan Mesum

Aplikasi ini menggunakan algoritma untuk menguraikan pesan anonim dari anak-anak yang ponselnya mereka lindungi. Mereka menemukan kata-kata kunci, frasa dan emoji yang merupakan tanda bahaya perilaku seksual. Emoji populer termasuk terong, emoji wajah tersenyum dan mulut terbuka. Kata-kata dan frasa yang umum termasuk "berapa umurmu," "celana dalam" dan "menjilati."

Sexting ternyata juga terjadi lebih awal pada anak perempuan. Penelitian menemukan bahwa 15,5 persen anak perempuan berusia 8 tahun terpapar sexting. Hal tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan 5,9 persen anak laki-laki pada usia yang sama. Pada usia 16 tahun, anak perempuan memimpin 44,4 persen menjadi 36,8 persen.

Sexting Pasangan Saat Karantina COVID-19 Berakhir Puas di Ranjang

Pada usia 13, 24 persen anak-anak diminta untuk mengirim foto telanjang atau meminta mereka sendiri, menurut data. Angka-angka itu umumnya lebih tinggi pada anak perempuan, termasuk 6,8 persen anak perempuan berusia 10 tahun baik yang meminta atau telah diminta untuk foto telanjang.

Namun secara keseluruhan, angka-angka tersebut menemukan bahwa sexting di antara anak-anak dan remaja sebagian besar bersifat saling menguntungkan, dengan 58,5 persen dari semua pesan seks dikirim antara dua pihak yang bersedia untuk anak-anak usia 10 hingga 17 tahun. CEO Jiminy Tal Guttman mengatakan, dia berharap hasil survei membantu menyoroti skala sexting kaum muda.

“Orang tua membutuhkan visibilitas untuk menjadi orang tua, karena Anda hanya bisa mengajar yang benar dan yang salah ketika Anda tahu masalah apa yang sedang dihadapi anak-anak Anda,” kata Guttman.

Ia melanjutkan, "Kami berharap bahwa dengan menyoroti frekuensi dan sifat sexting yang mengkhawatirkan akan membuat orang tua lebih siap untuk menghadapi topik sensitif ini."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya