Academic Burnout Bikin Prestasi dan Kesehatan Anak Turun, Atasi dengan Cara Ini Moms

Ilustrasi anak belajar.
Sumber :
  • Freepik/bristekjegor

VIVA Parenting – Padatnya aktivitas sekolah dengan segala tugas hariannya dapat memicu anak mengalami academic burnout. Istilah ini mengacu pada keadaan di mana anak mengalami akumulasi dari segala rasa lelah yang terlalu lama sehingga mengendap di pikiran dan tubuh.

Pose Menyentuh Nagita Slavina Gendong Baby Lily di Tempat Tidur, Raffi Ahmad: Buah Hati

Pemicunya bisa dari aktivitas anak yang terlalu padat. Misalnya saja harus sudah siap bangun pagi, ikut bimbingan belajar, mengerjakan latihan soal di malam hari, dan seterusnya. Energi anak pun bakal terkuras sehingga tidak memiliki waktu bersantai. Yuk, scroll untuk info selengkapnya moms. 

Faktor lain dari munculnya academic burnout adalah anak kurang percaya diri atas kemampuannya. Dia merasa inferior lantaran teman-temannya memiliki prestasi di sekolah. Akibatnya, anak merasa harus terbebani untuk belajar terus-terusan.

Kementerian PPPA: Korban Kekerasan Seksual Tidak Boleh Di-pingpong

Belum lagi bila ada tugas dari guru atau jadwal try out yang rutin digelar tiap minggu. Anak akan kesulitan membagi waktu untuk belajar, mengerjakan pekerjaan rumah, atau membantu bunda di rumah. Banyaknya tanggung jawab yang mesti dipikul dapat pula memicu anak mengalami academic burnout.

Lalai dalam Melindungi Siswa, Sekolah Kinderfield Primary Simprug Dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Tioni Asprilia, M.Psi., Psikolog klinis spesialis anak, dewasa muda, dan keluarga dari Kalbu, mengungkapkan, academic burnout masih belum termasuk ke dalam gangguan mental. Hanya saja, hal ini dapat berdampak pada penurunan prestasi di sekolah karena kurang optimalnya performa anak setelah mengalami kelelahan fisik dan emosional.

"Anak yang lelah dapat menjadi lebih mudah marah, ngambek, frustrasi, kurang termotivasi, hingga meluapkan emosinya secara berlebihan. Selain memengaruhi performa di sekolah, academic burnout juga dapat memengaruhi kondisi fisik anak di mana dapat timbul sakit kepala hingga gangguan pola tidur," ujar Tioni dalam keterangannya, Kamis 27 April 2023. 

Untuk mengatasinya, orangtua sebaiknya mulai mengidentifikasi sejak dini pangkal kelelahan yang dialami anak. kemudian, cobalah mendorong anak untuk melakukan micro-break atau jeda sejenak untuk menjaga jarak terlebih dulu dari rutinitas harian.

Lazimnya, micro-break ini dilakukan para pekerja. Dalam sebuah studi kepada pekerja, micro-breaks berperan dalam menekan tingkat stres. Kemudian pada gilirannya akan membangun suasana hati yang positif sehingga menghilangkan emosi negatif.

"Anak-anak juga dapat menerapkan micro-break alias rehat sejenak untuk mencegah academic burnout. Waktu istirahat bagi anak dapat disesuaikan sesuai dengan kemampuannya untuk fokus pada suatu pekerjaan berdasarkan usia. Pada anak sekolah dasar, setelah belajar selama 10-15 menit, ia dapat diberikan waktu istirahat sejenak terlebih dahulu,” terang Tioni.

Ilustrasi anak belajar.

Photo :
  • dok. pixabay

Pada anak SMP dan SMA, sambung Tioni, mereka dapat belajar selama 20-30 menit sebelum beristirahat. Waktu istirahat dapat digunakan untuk melakukan aktivitas yang menenangkan seperti melakukan sesi pernapasan atau stretching. 

"Waktu istirahat juga dapat digunakan untuk melakukan aktivitas yang disukai anak seperti menari, bernyanyi dan menikmati camilan," kata dia. 

Guna mengisi waktu rehat tersebut, PT United Family Food (UNIFAM) menghadirkan Pino Es Serut Buah sebagai salah satu solusi santapan camilan yang diklaim aman dan higienis bagi anak-anak. 

Anastasia A., Marketing Communication Manager UNIFAM, mengatakan, Pino Es Serut Buah dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, B3, B6, dan B1. 

"Kami terus berinovasi mengembangkan produk yang cocok dengan selera keluarga Indonesia. Pino Es Serut Buah merupakan jawaban bagi para Ibu sebagai pilihan camilan yang tidak hanya menyenangkan untuk dikonsumsi namun juga bermanfaat baik. Sensasi segar dari Pino Es Serut Buah membantu re-energized semangat dan fokus anak-anak disela kegiatan sehari-harinya," papar Anastasia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya