Aisah Dahlan Ungkap Penyebab Anak Suka Berbohong

Ilustrasi anak berbohong.
Sumber :
  • www.brocku.ca

VIVA Lifestyle – Merasa sedih, marah, kecewa, bahkan sakit hati ketika tau anak kita berbohong? Perasaan tersebut wajar dialami oleh orang tua saat mengetahui anak mereka berbohong.

Manipulasi Putusan MK soal Pilpres Lalu Diunggah di Tiktok, Pria di Riau Diciduk Polisi

Tapi taukah orang tua, bahwa anak suka berbohong juga ada turut andil Anda di dalamnya? Scroll lebih lanjut ya.

Diungkap praktisi neuroparenting, bahwa anak suka berbohong itu lantaran adanya pengalamaan yang tidak menyenangkan terjadi pada mereka.

Hasil Tes Kebohongan Yudha Arfandi Terkuak, Ada 2 Pernyataannya yang Tipu-Tipu

"Pasti dia punya pengalaman sebelumnya pada saat berkata jujur ya enggak lancar urusannya. Misalnya dia jujur 'bun aku mau beli mainan' 'bun aku masih mau main' tapi dimarahin kan," kata dr. Aisah Dahlan dikutip dari tayangan YouTube Denny Sumargo.

Sindir PSI yang Suaranya Tiba-tiba Melejit, PKB: Kerja Politik Lazimnya Sebelum Pemilu

Lebih lanjut, lantaran pengalaman tidak menyenangkan tersebut saat berkata jujur pada orang tua. Maka anak, ketika ingin melakukan sesuatu anak akan mencoba strategi baru dengan memanipulasi orang tuanya. Dan tanpa disangka oleh anak, tindakan manipulasi mereka berupa kebohongan itu dipercayai oleh orang tua mereka.

"Itu akhirnya suatu ketika dia mencoba sebuah startegi baru dengan berkata lain atau dengan dia memanipulasi eh malah berhasil. Misalnya dia mau beli mainan tapi dia bilang uangnya buat foto kopi, mau ada sumbangan sekolah dan berhasil," ujarnya.

dr Aisah Dahlan

Photo :
  • YouTube

Maka tidak heran kata dr. Aisah Dahlan ketika manipulasi yang dilakukan anak tersebut berhasil. Anak akan melakukan tindakan manipulasi lagi dan lagi untuk mendapakan apa yang diinginkan mereka. 

"Ya udah, dia punya pemikiran 'oh ibu saya suka diginiin'," ucapnya.

dr. Aisah Dahlan juga menjelaskan bahwa secara alamiah otak sejak lahir sudah bisa menganalisa keadaan di sekitarnya. Maka tidak heran jika apa yang terjadi itu akan berulang.

Ilustrasi organ otak manusia.

Photo :
  • IG @katadokter_official

"Dia punya pengalaman. bahwa sebetulnya otak dari lahir logika analisa sudah main. otak kiri kanan main. Ilmuan menemukan adanya 40 persen sel otak yang bercermin, dia hanya mengamati seseorang dia bisa belajar dari situ," ungkapnya.

Di sisi lain, untuk menghindari agar anak sering berbohong di kemudian hari. Maka orang tua perlu merubah perilaku mereka. 

"Ya rubah strategi, selama ini anak jujur kita bereaksi negatif berubah. Itu kan tidak mudah bagi orang tua, makanya sekarang bilang 'kalau kamu jujur bunda malah akan mengerti'," katanya. 

"Orang tua sebenarnya kita tidak siap dengan kejujuran anak. Makanya mencoba anak untuk jujur kita harus menahan omongan kita. Itu memang perlu kerja keras, walaupun berat tapi jujur. Gapapa reaksi alami kita keluar jangan juga jangan sok tenang itu ga bagus," sambungnya lagi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya