- Instagram/IndyBarends
VIVA.co.id – Peran ibu dalam sebuah keluarga sangat sentral. Ibu yang bahagia dan mampu menjalani kehidupan dengan kegembiraan dapat menularkan energi positif pada anggota keluarganya, terutama anak-anak dan suami.
Hubungan yang harmonis antara orangtua dan anak juga bisa membantu anak agar tumbuh menjadi pribadi yang resilien atau kemampuan untuk menilai, mengatasi, dan meningkatkan diri atau pun mengubah dirinya dari keterpurukan atau kesengsaraan dalam hidup.
Sebagai ibu dan juga figur publik, presenter Indy Barends juga menerapkan hal tersebut, meski mengaku sebagai ibu yang pencemas dan paranoid, Indy tetap berusaha yakin dan mempercayai kedua buah hatinya, Raphael Sarmanella dan Manuel Tobias Sarmanella.
"Saya sebetulnya agak pencemas, paranoid, khawatir. Anak mulai bawa laptop ke sekolah, bisa buka source lain, saya sangat khawatir cyber crime, mereka bisa tiru. Kalau anak main laptop di kamar saya akan suruh Rafa di bawah, buat saya bagaimana kita bisa lihat laptopnya. Saya enggak percaya CCTV, anak itu lebih pintar," kata kepada VIVA.co.id di Jakarta Barat.
Mengenai semakin maraknya paedofil belakangan ini, ternyata Indy memiliki cara sendiri memberitahu sang buah hati tanpa harus bernada menggurui. Indy semula akan bertanya pada anaknya tentang apa yang mereka ketahui tentang paedofilia, untuk mencari tahu sedalam apa informasi yang diketahui anaknya. Setelah itu presenter yang identik dengan rambut pendek ini akan memberitahu apa saja yang perlu dilakukan.
"Kamu punya feeling, yang menyentuh dengan cara beda, ngomong dengan cara beda di medsos atau di mana pun, kalau menurut kamu enggak nyaman, cerita sama mama," kata Indy memberikan contoh.
Begitu pun dengan kabar hoax yang semakin sering dan mudah tersebar melalui aplikasi pesan singkat.
"Kalau dikirim pesan WA (WhatsApp) better tanya mama, untungnya Rafa juga tahu kalau pesan-pesan itu hoax dan tidak benar. Artinya dia aware."
Tak hanya soal isu yang tengah santer dan membuat khawatir banyak orangtua, Indy juga memiliki cara unik dalam mendidik anaknya agar mau belajar hal-hal baru dengan orangtua, bukan dengan teman sebaya.
"Saya biarin anak dalam batas tertentu, anak itu semakin dilarang, dalam hati 'gue akan lihat kalau ibu enggak lihat.' Karena itu, If you want to do something, you can do it first with mom or dad," ujarnya. (hd)
