Jadi Destinasi Prioritas, Begini Kabar Morotai Kini

Keindahan Wisata Pulau Dodola Kabupaten Morotai, Maluku Utara
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Pemerintah Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah menetapkan 10 destinasi prioritas atau yang dikenal dengan 10 Bali Baru sejak tahun 2016 lalu. 10 destinasi baru ini terus digenjot untuk mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2019 mendatang.

Mengintip Keunikan Pulau Morotai, SPBU Buka Sebulan Sekali

Salah satu dari 10 destinasi prioritas yang telah ditetapkan oleh pemerintah adalah Morotai di Maluku Utara. Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Morotai pun telah berbenah. Menteri Pariwisata, Arief Yahya,  menyebut dalam waktu dekat, bandar udara bertaraf internasional di Morotai siap digunakan.

"Untuk membangun Morotai itu pakai 3 A (Atraksi, Akses dan Amenitas). Yang paling critical adalah akses, bandara untuk runway sudah diperlebar menjadi 2400 x 45 meter, terminal juga sudah siap. Kira-kira Maret atau April tahun ini bandara siap beroperasi," kata Arief saat ditemui dalam acara Calender of Event Maluku Utara di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa 13 Maret 2018.

Tingkatkan Wisman, Morotai Gelar Lomba Mancing Internasional

Dia menjelaskan, bandara Morotai ini akan dinaikkan statusnya menjadi bandara internasional, sama seperti Bandara Silangit dan bandara di Belitung. Hal ini dianggap penting untuk menggenjot kedatangan wisatawan ke sana.

Tidak hanya itu, pihaknya juga akan mengusulkan seaplane untuk membantu mengakomodir wisatawan bermobilisasi dari satu pulau ke pulau lain di Maluku Utara.

Indonesia Perlu Tingkatkan Kualitas Pariwisata Bahari

"Seaplane itu seperti taksi yang nanti memudahkan mobilisasi dari satu pulau ke pulau seperti di Maldives. Kalau bangun bandara butuh waktu lama," kata dia.  

Keindahan Wisata Pulau Dodola Kabupaten Morotai, Maluku Utara

Terkait dengan amenitas, dia mengusulkan adanya Nomadic Tourism dibanding hotel. Hal ini mengingat membutuhkan waktu cukup lama jika harus membangun sebuah hotel.

"Untuk membangun yang tetap atau fixed (gedung permanen dan hotel) jujur saya katakan, pemerintah enggak mampu. Kemarin saya tawarkan ke Maluku Nomadic Tourism, sifatnya temporary bisa caravan, glampcamp daripada bangun fixed butuh waktu lebih dari 5 tahun," tuturnya.

Di sisi lain, untuk atraksi tidak perlu dikhawatirkan. Sebab letak geografis Morotai membuat perairan di Maluku Utara begitu memukau.

"Soal atraksi saya tidak khawatir, Maluku Utara itu kan kuat di wisata bahari, dan 2/3 koral terbaik di dunia ada di Indonesia Timur. Atraksi kita kelas dunia," ujar Arief. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya