Destinasi Digital Pertama di Dunia, Ada di Indonesia

Destinasi wisata Tuk Mudal di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi destinasi digital di Rakornas Pariwisata I 2018 yang digelar di Bali. Destinasi digital diakui Menpar memberikan warna baru dalam pariwisata Indonesia. Menurut Menpar, destinasi digital seperti ini hanya ada di Indonesia satu-satunya.

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

"Kita mesti bangga kita menjadi negara pertama di dunia yang memiliki destinasi digital. Apalagi ini adalah kreasinya anak-anak muda yang peduli dengan pariwisata," ucap Arief Yahya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pariwisata bidang Komunikasi Don Kardono mengatakan Rakornas Pariwisata ini mengangkat tema digital destination dan nomadic tourism. Kegiatannya dibalut dengan konsep pasar ala anak-anak Generasi Pesona Indonesia (GenPI).

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

“Yang lebih menarik, ada Glam Camp ala Nomadic Tourism. Yang pasti, rakornas disuguhkan dengan cara kekinian. Bumbunya adalah 1001 spot foto, serta 1001 kalimat unik zaman now. Inilah yang ingin kita tampilkan. Destinasi digital merupakan sebuah konsep yang tengah booming saat ini,” ucap Don Kardono.

Arief Yahya optimis target 100 destinasi digital akan tercapai tahun ini. Sebab, untuk menciptakan satu destinasi digital tidak membutuhkan anggaran yang sangat besar.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

"Kalau enggak terjadi, kita gagal. Mereka saya tanya, biayanya berapa bikin ini? Ternyata hanya Rp200 juta. Saya hitung-hitung, berarti saya butuh Rp20 miliar untuk membangun 100 pasar. Ketika saya sudah tidak jadi menteri, harus bisa berdiri sendiri," jelas Arief.

Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024