- Twitter.com/@jamaninfo
VIVA – Setelah Inggris dan Australia, Singapura menyusul mengeluarkan travel advice atau imbauan travel pada warganya yang sedang berada di Indonesia atau akan bepergian ke Indonesia. Ini dikarenakan serangan bom yang bertubi-tubi terjadi di Jawa Timur, yaitu tiga bom bunuh diri di Surabaya, di antaranya di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya pada Minggu pagi, Minggu, 13 Mei 2018.
Ledakan bom kembali terjadi pada Minggu malam, 13 Mei 2017 di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo dan Senin pagi tadi, 14 Mei 2018 di depan halaman Mapolrestabes Surabaya, tepatnya pada pukul 08.50 WIB.
"Ada laporan media tentang tiga ledakan bom di Surabaya pada 13 Mei 2018. Dilaporkan adanya korban meninggal dan cedera,” begitu bunyi imbauan pemerintah Singapura seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri Singapura, Senin, 14 Mei 2018.
"Warga Singapura di Surabaya disarankan untuk menghindari daerah yang terkena bencana, memantau media setempat secara dekat untuk pembaruan dan perkembangan, dan untuk memperhatikan imbauan dari pihak berwenang setempat,” lanjut imbauan tersebut.
Terkait peristiwa tersebut, pemerintah Singapura pun meminta warganya untuk melakukan registrasi elektronik di https://eregister.mfa.gov.sg/. Para warga Singapura pun bisa menghubungi Kedutaan Besar Singapura di Jakarta di nomor +62 811 863 348 dan Kantor Departemen Luar Negeri Singapura di nomor +65 6379 8800 atau +65 6379 8855 jika membutuhkan bantuan mendesak.
Baca juga: Amerika Keluarkan Travel Advice Terkait Bom Surabaya
Akibat kejadian bom di Surabaya tersebut hingga pagi ini diketahui data terakhir yang diperoleh dari Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya menyebutkan, 14 korban tewas dan 39 orang lainnya mengalami luka-luka. Sementara bom yang terjadi pagi tadi di Mapolrestabes Surabaya melukai polisi dan warga. Namun, hingga kini belum diketahui kondisinya. (mus)
Baca juga: Cara Menyelamatkan Diri Jika Terjadi Aksi Terorisme
