Masih Sangat Angker, Ini 5 Gunung Indonesia yang Jarang di Daki

Gunung Halau Halau, Kalimantan Selatan
Sumber :
  • Twitter @selviamlda

VIVA Travel –  Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sejuta pesona yang menakjubkan. Pesona terpancar dari keindahan alamnya seperti pantai, dan pegunungannya.

Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

Diketahui jika Indonesia memiliki 139 gunung api, oleh sebab itu negara ini menjadi ke-3 di dunia dengan gunung api terbanyak sekaligus mendapat julukan sebagai Ring of Fire (Cincin Api).

Banyak para pecinta alam mendaki beragam gunung yang ada di Indonesia. Namun taukah kamu jika ada beberapa gunung yang jarang, atau mungkin belum pernah di daki. Gunung apa saja itu? simak ulasannya berikut yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

Keren! Mbah Wahyuni, Pendaki Berusia 71 Tahun yang Sudah Taklukkan Banyak Gunung di Indonesia

1. Gunung Masurai, Jambi

Gunung Masurai, Jambi

Photo :
  • Twitter @Mapala_SIGINJAI
4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

Gunung Masurai ini terletak terletak di Provinsi Jambi dibawah pengelolaan Balai Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Bagi masyarakat setempat yang tinggal di sekitar kaki Gunung Masurai sudah mengetahui, bahwa nama Masurai memiliki arti 'emas yang terurai'.

Gunung Masurai ini memiliki ketinggian 2.933 mdpl. Gunung Masurai adalah gunung vulkanik yang sampai saat ini masih menunjukkan aktivitas vulkaniknya.

2. Gunung Mekongga, Kolaka

Gunung Mekongga, Kolaka

Photo :
  • Mounture.com

Gunung Mekongga merupakan gunung tertinggi di pegunungan Mekongga dengan ketinggian 2.620 mdpl yang membentang di sisi utara wilayah Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Ada keunikan di Gunung ini yaitu berjejernya bebatuan dan pegunungan karts. 

Kawasan pegunungan ini merupakan jajaran Pegunungan Verbeck yang puncak-puncaknya terdiri dari jenis batuan karst dataran tinggi.

Desa Tinukari adalah desa terakhir yang dilalui sebelum menuju ke Gunung Mekongga yang masuk dalam Kecamatan Wawo. Di tengah perjalanan, terdapat kepingan-kepingan mobil bekas.

3. Gunung Halau Halau, Kalimantan Selatan

Gunung Halau Halau, Kalimantan Selatan

Photo :
  • Twitter @selviamlda

Gunung ini terletak di wilayah Kalimantan Selatan di jajaran Pegunungan Meratus. Gunung halu halu dicatat dipeta sebagai Gunung Besar. Gunung ini berada di tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Sungai Hulu Tengah, Kabupaten Sungai Hulu Selatan, dan Kabupaten Tanah Bambu Kalimantan Selatan.

Gunung Halu Halu hanya memiliki ketinggian 1.901 mdpl, sehingga terbilang rendah dibandingkan dengan gunung lainnya. Uniknya, titik awal ketinggian pendakiannya (desa terakhir) dimulai dari 200 mdpl yang merupakan khas pegunungan Kalimantan, tidak seperti di gunung lainnya yang dimulai dari titik 1.000 samapi 1.500 mdpl.

4. Gunung Tambusisi, Morowali Utara

Gunung Tambusisi, Morowali Utara

Photo :
  • Instagram @anakalammorut

Hutan yang lebat dan udara segar adalah keindahan yang dimiliki Gunung Tambusisi. Gunung ini memiliki ketinggian 2.422 mdpl, secara administratif terletak di desa Tambayoli Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Gunung di Sulawesi ini memiliki karakteristik dengan ketinggian lebih dari 2.000 mdpl, Gunung Tambusisi memiliki hutan heterogen yang lebih luas daripada hutan homogennya. Gunung ini disebut angker karena dibilang masih jarang di daki.

5. Gunung Rore Kautimbu, Palu, Sulawesi Tengah

Gunung Rore Kautimbu, Palu, Sulawesi Tengah

Photo :
  • Twitter @Rifalzib

Gunung Rore Kautimbu terkenal dengan keindahan dan endemiknya. Gunung ini merupakan salah satu gunung yang sering dikunjungi oleh pendaki lokal di Kota Palu, namun masih awam di telinga banyak masyarakat Indonesia.

Gunung ini memiliki ketinggian kurang lebih 2.400 mdpl, menurut pengalaman ekspeditor, lokasi gunung ini terletak di daerah operasi Tinombala yang erat kaitannya dengan aksi terorisme. Maka dari itu para pendaki mengharuskan melapor ke pos kepolisian terdekat. Selain demi keamanan, hal ini guna untuk mengetahui informasi terbaru seputar aktivitas gunung dan terhindar dari aksi terorisme di area tersebut.

Gunung Rore Kautimbu memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan cepat berubah, sehingga para pendaki wajib membawa jas hujan jika ingin melakukan perjalanan ke gunung ini. 

Puncak Gunung Rore Kautimbu ini memiliki trianggulasi yang dibuat dari kayu dan ditopang oleh susunan batu yang di beri semen, dengan tulisan “Gunung Rore Kautimbu ketinggian 2.400 mdpl”. 

Informasi mengenai Gunung Rore Kautimbu yang masih sangat minim ini menciptakan banyak persepsi berkaitan dengan letak dan ketinggian gunung. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya