Melahirkan Miliarder Bulutangkis

Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo
Sumber :
  • https://twitter.com/INABadminton

VIVA – Bulutangkis tak bisa lagi dianggap sebagai olahraga biasa dan cuma untuk mencari prestasi juara semata. Tapi, bisa menjadi ladang penghidupan baru.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Apalagi, saat ini kejuaraan-kejuaraan rutin digelar, dari tingkat nasional hingga ajang-ajang internasional.

Salah satu turnamen yang paling menjanjikan ialah turnamen dunia yang digelar Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF. Karena, turnamen ini tak lagi digelar setiap tiga tahun sekali seperti pada 1997 hingga 1983, atau dua kali setahun seperti periode 1985 hingga 2005.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Tapi, mulai 2006 turnamen diadakan rutin dalam setiap tahun dengan nama BWF Super Series. Menggantikan sistem poin.

Super Series mulai dipertandingkan pada 2007, kota perdana yang menggelarnya adalah Kinabalu di Malaysia. Sejak saat itu, turnamen ini rutin digelar dalam setiap tahunnya.

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Bahkan, dalam kalender BWF, pada 2018 ada sebanyak 27 turnamen BWF yang diselenggarakan di beberapa negara di dunia.

Turnamen ini tak hanya menguntungkan pemain secara prestasi menentukan peringkat dunia. Tapi, juga menguntungkan bagi kehidupan ekonomi pebulutangkis.

Karena, sejak format Super Series diperkenalkan, semua pebulutangkis yang mengikuti turnamen akan mendapatkan hadiah meski kalah di pertandingan babak I.

Yang lebih menarik lagi, di turnamen ini, sejak 2008 jumlah hadiah yang didapatkan disamaratakan antara pemenang di kategori tunggal putri dan putra dengan besaran hadiah 7,5 persen dari total hadiah di seri turnamen yang diikuti. Sementara itu, untuk pemenang di kategori ganda putri, ganda putra, dan ganda campuran akan mendapatkan hadiah 6,9 persen dari total hadiah di seri turnamen.

Tak cuma itu, sejak 2011 ada lagi turnamen yang diperkenalkan dalam format Super Series Primer. Seluruh pemenang pada semua kategori mendapatkan hadiah dengan jumlah sama yaitu minimal US$90.000.

Turnamen Super Series Primer ini memiliki nilai hadiah lebih besar dari Super Series. BWF mengatur, hanya turnamen yang memiliki hadiah minimal US$350.000 dan US$400.000 yang masuk dalam kategori Super Series Primer.

Pada 2012 ada lima turnamen yang menjadi Super Series Primer, yakni Inggris Terbuka, China Terbuka, Denmark Terbuka, Indonesia Terbuka, dan Korea Terbuka serta India Terbuka.

Miliarder Bulutangkis

Pebulutangkis China, Chen Long

Karena semua perubahan ini, akhirnya pendapatan pebulutangkis dunia benar-benar mengalami peningkatan drastis. Bahkan, hingga 2018, sudah ada pebulutangkis yang mendapatkan total hadiah tembus US$1 juta dan dijuluki manusia satu juta dolar Amerika Serikat.

Dan kini tur dunia BWF menjadi buruan para pebulutangkis dunia untuk bisa menjadi manusia 1 juta dolar AS.

Di tunggal putra, ada nama juara dunia asal China, yakni Chen Long. Dia telah mendapatkan total hadiah sebesar US$1.105.703 dari 482 kali bertanding dengan 389 menang dan 93 kalah.

Ada lagi yang mendapatkan hadiah lebih besar dari Chen Long. Dia adalah juara dunia, Lee Chong Wei. Pebulutangkis asal Malaysia ini telah meraup total hadiah tur dunia BWF sebesar US$1.855.958.

Tak cuma tunggal putra yang bisa mendapatkan hadiah tembus di atas US$1 juta. Tapi juga tunggal putri. Pebulutangkis putri pertama di dunia yang mendapatkan total hadiah US$1 juta ialah ratu bulutangkis dunia yang saat ini memegang peringkat 1 dunia, Tai Tzu Ying.

Putri asal Taiwan ini kini telah mengumpulkan total hadiah US$1.079.455 dari 463 kali bertanding dengan meraih kemenangan sebanyak 331 kali dan 132 kalah.

Tak cuma mereka, ganda putri Jepang juga bernasib sama, meraih total hadiah US$1 juta. Mereka ialah pemegang peringkat dua dunia, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.

Sementara itu, di ganda putra, ada satu pasangan yang telah mendapat julukan manusia 1 juta dolar AS, mereka yakni pebulutangkis Denmark, Mathias Boer/Carsten Morgensen.

Miliarder Indonesia

Ganda campuran bulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Sebagai negara penghasil pebulutangkis andal, ternyata Indonesia juga memiliki wakil yang telah mendapatkan hadiah tur dunia BWF dengan nilai tembus US$1 juta.

Dia adalah juara dunia ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet ini tercatat telah mengantongi hadiah dengan nilai total US$1.238.837. Owi/Butet mendapatkan hadiah sebanyak itu dari 397 kali bertanding, dengan 303 kemenangan dan 84 kalah.

Sebenarnya Minggu malam, 28 Oktober 2018, ada pebulutangkis Indonesia lainnya yang berpeluang besar menjadi jutawan dolar Amerika baru di turnamen BWF. Mereka adalah pemegang peringkat 1 ganda putra dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Sayangnya, sejarah itu masih tertunda, karena ganda putra Tanah Air berjuluk Duo Minions gagal menjuarai Prancis Terbuka 2018. Mereka kalah di final melawan wakil China, Han Chengkai/Zhou Haodong.

Padahal, jika berhasil menjuarai turnamen berhadiah total US$750.000 itu, Kevin/Marcus akan menggenapkan raihan hadiahnya di tur BWF menjadi US$1.024.556 atau layak berjuluk One Million Dollar Man.

Pebulutangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan (kanan)

Sebab, sebelum bertanding di final Prancis Terbuka 2018, Kevin/Marcus telah mengumpulkan hadiah tur BWF sebesar US$969.056. Hadiah sebanyak itu diraih dari hasil 199 kali bertanding di turnamen tahunan itu. Dengan 159 kali kemenangan dan 40 kalah.

Dan mereka hanya membutuhkan sekitar US$40.000 untuk tembus angka US$1 juta. Jika jadi juara di Prancis Terbuka, mereka berhak mendapatkan hadiah senilai US$55.500.

Sebagai runner up di Prancis Terbuka, Kevin/Marcus hanya berhak mendapatkan hadiah sebesar US$26.250. Dengan hadiah yang didapatkannya di turnamen ini, maka total hadiah yang diraih Kevin/Marcus sebanyak US$995.306 saja.

Namun, dengan raihan itu, setidaknya total hadiah Kevin/Marcus kian mendekati angka US$1 juta. Mereka hanya membutuhkan hadiah lagi sebesar US$4.694.

Duo Minions masih bisa mewujudkan julukan itu di turnamen BWF berikutnya, yakni di China Terbuka 2018 yang bakal digelar di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, pada 6 November 2018.

Selain Kevin/Marcus, ada pasangan Mohamad Ahsan/Hendra Setiawan yang bisa mendapatkan nilai hadiah seperti Owi/Butet di tur BWF. Karena, pasangan ini kini sudah mengantongi total hadiah sebanyak US$823.209.

Tak cuma mereka yang bisa berburu untuk jadi manusia satu juta dolar AS di tur BWF. Tapi juga semua orang di dunia ini. Saatnya pebulutangkis Indonesia meningkatkan prestasi agar bisa sejajar dengan mereka yang sudah sukses sebelumnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya