Properti Mewah Indonesia Catat Sejarah

Pakubuwono View
Sumber :

VIVAnews - Bisnis properti Indonesia kembali mencetak sejarah di ranah internasional. Di tengah turunnya harga properti mewah di dunia, perumahan atau kondominium di Jakarta justru meningkat hingga 14,3 persen selama tahun 2012.

Tak pelak lagi, Jakarta pun didaulat menjadi kota dengan tingkat kenaikan harga tertinggi ketiga di dunia. Ibukota Indonesia ini masih kalah di bawah Miami, Amerika Serikat di posisi kedua dan Nairobi, Kenya di posisi puncak.

"Di antara tujuh pasar properti mewah di Asia, hanya tiga kota besar di Asia yang masih mengalami kenaikan harga selama tahun 2011," kata Senior Manager Research, Knight Frank Indonesia, Hasan Pamudji dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com.

Hasil riset lembaga konsultan properti internasional berjudul Knight Frank Prime Global Cities Index Kuartal 4-2011 mengungkapkan laju pertumbuhan harga properti mulai melambat kedua kalinya sejak krisis keuangan global tahun 2008 dan 2009. Pelemahan dipicu ambruknya raksasa keuangan Amerika Serikat, Lehman Brother.

Krisis di Amerika Serikat itu juga berimbas pada industri properti di Asia. Tercatat, sejak akhir 2010, kota besar di Asia sudah mulai meredam kenaikan harga. Padahal, pada kuartal II-2010, kenaikan harga properti mewah di Asia mengalami kenaikan hingga 23,6 persen.

Peredaman harga ini tercipta karena adanya kebijakan pemerintah di Asia ditambah kekhawatiran krisis Eropa atas ekonomi global yang telah menciptakan iklim investasi lebih berhati-hati.

Berapa Usia Seseorang Dianggap Tua?

Kondisi itulah yang membuat harga-harga properti mewah di Asia terus mengalami pelemahan.

Beruntung, pasar properti Asia masih memberikan kabar gembira. Knight Frank menemukan kenaikan harga properti mewah di Asia hanya terjadi di tiga kota utama dan Jakarta menempati posisi pertama dengan kenaikan 14,3 persen. Dua kota lainnya adalah Beijing (8,1 persen), dan Hong Kong (4,6 persen).

Sementara sejumlah kota besar lain di Asia yang selama ini menjadi surga investasi properti justru mengalami penurunan. Shanghai, misalnya. Kota itu mengalami penurunan harga 3,4 persen. sementara Kuala Lumpur minus 5,6 persen), Singapura minus 6,8 persen, dan Mumbai minus 18,1 persen.

Dalam skala lebih kecil, Knight Frank juga mencatat perumahan mewah di Jakarta mengalami kenaikan cukup tinggi. Harga perumahan di Pantai Indah Kapuk dan Kelapa Gading diketahui naik rata-rata 15-40 persen sepanjang 2011. Sementara itu, daerah Kemang, Pondok Indah, dan Menteng hanya naik 5-15 persen.

"Faktor terbatasnya lahan, dan jumlah penawaran properti mewah yang ada di pasar memicu lonjakan harga, di samping tingginya permintaan konsumen untuk berinvestasi di sektor properti," kata Hasan.

Menanggapi hasil riset itu, pengamat properti Muhammad Nawir mengaku tak terlalu heran. Gejala naiknya harga properti seperti sudah teramalkan ketika jumlah kelas menengah di Indonesia mengalami lonjakan yang sangat tertinggi.

"Sekarang ini kelas menengah kita hampir 30 juta orang. Jadi ini lebih dahsyat dari Malaysia. Mereka pun mengincar rumah mewah ini," kata Nawir dalam perbincangan dengan VIVAnews, Selasa, 7 Februari 2012.

Kalangan baru di masyarakat Indonesia inilah yang menyebabkan permintaan properti untuk segala jenis, utamanya properti menengah ke atas, mengalami peningkatan. Otomatis, permintaan meningkat turut memacu merangkaknya harga properti tersebut.

Tak hanya perumahan (landed house), Nawir juga memperkirakan model perumahan apartamen kelas menengah atas juga akan terus diburu kalangan kelas menengah ini.

"Saya pernah mengikuti peluncuran apartemen di kawasan Senopati beberapa waktu lalu juga sangat laris. Dengan harga Rp4 miliar sampai Rp5 miliar, masyarakat masih mengincarnya," ungkap Nawir.

Selain faktor kelas menengah, salah satu pendorong kenaikan harga properti di Jakarta adalah naiknya harga tanah yang berlangsung dalam dua tahun terakhir. Untuk kawasan utama Jakarta seperti Gatot Subroto, Kuningan, dan Sudirman, harga tanah bahkan naik dua kali lipat dalam dua tahun.

"Dulu tanah di Sudirman hanya Rp50 juta per meter, kini sudah mencapai ratusan juta," kata dia. Faktor inilah, ujar Nawir, yang paling berpengaruh mendongkrak kenaikan harga properti mewah di Jakarta.

Prediksi 2012

Melihat kinerja 2011 yang menakjubkan, Senior Associate Director, Knight Frank pun optimis harga rata-rata properti mewah di Jakarta akan tetap stabil. Namun, kenaikan harga properti mewah ini hanya berkisar kurang lebih 5 persen.

"Kenaikan akan lebih besar bagi kondominium mewah yang memiliki strategis, desain eksklusif, fasilitas premium, dan kualitas interior," kata Fakky.

Hal sama diyakini oleh Nawir. Kondisi ekonomi yang relatif baik dan tak terpengaruh krisis krisis ekonomi dipastikan akan membuat prospek bisnis properti di Indonesia, khususnya Jakarta, masih akan tetap cerah. "Tren masih akan tetap tinggi," kata dia.

Dengan analisa dan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi tersebut, Nawir pun tak ragu menyatakan konsumen masih akan berani membeli properti mewah di Indonesia.

Kendati demikian, Knight Frank mengingatkan, investor yang berencana membeli properti mewah pada tahun ini harus tetap mewaspadai pengaruh krisis global, dan penerapan pelaporan transaksi properti senilai diatas Rp500 juta.

Dari regional, banjir yang melanda Bangkok, Singapura, dan Beijing juga bisa melemahkan pasar properti mewah di Asia. Faktor lain yang bisa mempengaruhi tingkat harga, dan permintaan properti mewah di kota besar dunia adalah pergerakan mata uang dan perubahan kebijakan hukum pajak yang berkaitan dengan properti.(np)

Sri Mulyani Prediksi Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,17 Persen
VIVA Militer: Tentara Israel di wilayah Khan Younis, Gaza, Palestina

Pejabat Israel dan Mesir Bertemu Diam-diam, Bahas Operasi Militer di Rafah

Para pejabat tinggi Israel dan Mesir mengadakan pertemuan rahasia di Kairo, pada Rabu, 24 April 2024, yang bertujuan membahas rencana Tel Aviv untuk menginvasi kota Rafah

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024