SOROT 509

Para Penyelamat di Pusaran Tragedi

Kru Basarnas di misi penyelamatan korban tenggelamnya KM Sinar Bangun
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

VIVA – Menjelang sore di Pelabuhan Tigaras, udara kawasan Danau Toba terasa makin dingin, angin pun berembus kian kencang. Dikelilingi perbukitan, di pelabuhan itu sayup-sayup terdengar isak tangis yang menambah pilu suasana.

Basarnas Evakuasi Ayah dan Anak yang Terjebak Banjir di Konawe Utara

Dalam jarak tertentu dari zona sandar kapal di dermaga, tampak orang berkumpul. Wajah-wajah di sana menunjukkan raut sedih dan harap-harap cemas. Tubuh-tubuh para penanti terlihat lemas, lunglai sambil memandang ke kejauhan danau Toba yang menghampar luas.

Mereka menanti anak, orangtua, sepupu, kemenakan dan kerabat yang raib, bisa ditemukan setelah berhari-hari KM Sinar Bangun tenggelam makin jauh ke dasar danau. Kapal  penumpang tersebut karam pada 18 Juni 2018 saat berlayar dari Tigaras menuju Simanindo akibat kelebihan muatan yang luar biasa. Akibat musibah ini, dari 21 korban, tiga orang tewas dan 18 berhasil selamat. Yang menyedihkan, hingga 167 korban masih hilang. Mereka diduga masih berada di bawah permukaan air.

Kemenhub Gandeng PT BKI Rawat Kapal Negara Kenavigasian

Pencarian korban KM Sinar Bangun resmi dihentikan

Keluarga korban KM Sinar Bangun

Pelayaran Internasional Pelabuhan Kuala Tanjung Kembali Dibuka, Unilever Perdana Ekspor

Namun di sela kondisi ratap tangis itu, sekelompok orang dengan busana warna jingga sibuk berkomunikasi dan mempersiapkan berbagai peralatan yang mereka punya. Di sisi lain pelabuhan, tampak diatur persiapan tim yang akan diterjunkan secara bergantian termasuk para penyelam yang menyisir korban-korban Sinar Bangun. Kapal patroli dan perahu-perahu karet juga disiagakan.

Sejak pagi hingga petang setiap harinya, tim Basarnas mengawal pencarian dan penyelamatan tragedi kemanusiaan ini. Hingga 1800 personel SAR gabungan termasuk sebagian besar dari Basarnas ikut turun. Jumlah tim yang cukup masif segera didelegasikan setelah diketahui lebih dari 160 orang korban saat itu belum ditemukan.

Budiawan termasuk personel yang bertugas. Pada Senin, 18 Juni 2018, dia menerima informasi karamnya KM Sinar Bangun. Sejurus, Budiawan langsung membentuk tim yang siap berangkat ke lokasi kejadian dengan perjalanan sekitar empat jam bahkan lebih dari Kota Medan.

Meski saat itu masih dalam momen libur Lebaran, Budiawan dan krunya yang lain harus segera angkat kaki meninggalkan keluarga. Korban-korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba butuh bantuan mereka.

Pria tersebut sehari-sehari bertugas sebagai Kepala Kantor SAR Medan. “Saya bergerak dan langsung ke TKP untuk mencari informasi di mana titik sebenarnya KM Sinar Bangun tenggelam," ujarnya di Medan, Sumatera Utara, Rabu 11 Juli 2018.

Personel Basarnas mengangkat perahu karet saat akan melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu (20/6/2018).

Tim SAR dalam proses penyelamatan dan evakuasi korban KM Sinar Bangun

Sembari intensif berkomunikasi dengan Basarnas pusat, Budiawan kemudian diberi mandat Kepala Pos Terpadu Kecelakaan KM Sinar Bangun di pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tim gabungan yang dipimpinnya terdiri dari 1800 orang yang juga diisi tim penyelamat dari TNI dan Polri serta para sukarelawan yang memiliki pengalaman penyelamatan kecelakaan dan bencana.

Dia mengatakan, betapa tim SAR dalam misi ini harus solid dan bahu-membahu dalam melaksanakan tugas. Hal tersebut memang menjadi kekuatan sebuah tim yang sedang melakukan pekerjaan berat semacam ini yang sudah digeluti dirinya selama 29 tahun.

"Semua laporan masuk sama saya dan tidak ego sektoral. Di bawah komando Basarnas, operasi ini bisa berjalan dengan baik. Kemudian bisa bersatu padu operasi pencarian dan pertolongan, tumbuh juga rasa kekeluarga antarpersonel. Saya sangat merasakan itu. Saya melihat operasi dengan tim yang baik di-back up dari Jakarta dan dari mana saja. Informasi kita sampaikan termasuk kepada media kita kordinir," kata Budiawan soal kondisi tim SAR saat misi KM Sinar Bangun.

Kapal asing Vietnam ditangkap mencuri ikan di Laut Natuna

2 Kapal Vietnam Diamankan KKP Terkait Penangkapan Ikan Ilegal di Perairan Natuna

Ditjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap dua Kapal Ikan Asing (KIA) asal negara Vietnam di perairan Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024