SOROT 533

Mobil 'Setrum' Kian Menyengat

Ilustrasi Otomotif
Sumber :
  • VIVA/Tim Desain

VIVA – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin 10 Desember 2018 mendadak ramai. Padahal, awan kelam tengah menggelayut di langit Jakarta.

Hyundai Siapkan 4 Mobil Baru di Tahun Depan, Ada Hybrid dan EV

Puluhan pewarta memenuhi area SPBU yang sengaja ditutup selama beberapa jam itu. Tampak beberapa orang penting juga hadir, seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan dan Direktur Utama PT Pertamina Persero, Nicke Widyawati.

Hari itu adalah acara spesial bagi Pertamina. Perusahaan pelat merah tersebut mengumumkan dukungan mereka terhadap penggunaan energi baru untuk kendaraan pribadi di Indonesia, yakni listrik.

Kini Mobil Listrik Bisa Disewa, Biaya Mulai Rp12 Juta per Bulan

Selain melayani pengisian bahan bakar yang bersumber dari minyak bumi, nantinya SPBU tersebut juga bisa digunakan para pemilik kendaraan listrik, baik beroda dua maupun empat.

Stasiun pengisian untuk mobil listrik di SPBU Kuningan, Jakarta

GWM Ora Bakal Dijual di Indonesia pada Kuartal Pertama 2025

Stasiun pengisian mobil listrik

Bekerja sama dengan beberapa agen pemegang merek kendaraan, Pertamina menawarkan layanan pengisian setrum mobil listrik. Sementara untuk sepeda motor, akan disediakan fasilitas penukaran baterai yang dapat diisi ulang dayanya.

"Bauran energi telah menjadi komitmen pelaku energi di dalam negeri. Peresmian pilot project Green Energy Project ini, menandai masuknya era kendaraan listrik yang akan berkembang," kata Jonan.

Hadirnya mobil listrik yang beremisi rendah akan dapat bersaing dengan mobil konvensional yang berbahan bakar minyak. "Mobil listrik bukan hanya masa depan bangsa tetapi masa depan dunia, energi yang lebih ramah lingkungan,” tuturnya.

Nicke menambahkan, beralihnya dunia otomotif global dari mesin cetus bakar ke kendaraan listrik dan hibrida, diprediksi akan mengubah bisnis mereka. Dari tadinya pengisian BBM, menjadi pengisian daya listrik.

"GES memiliki tiga konsep. Konsep Green yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU, Konsep Future yang memiliki pengisian mobil listrik dan Konsep Digital, yaitu menjadikan pembayaran di SPBU tanpa uang tunai," ujarnya.

Rendah Karbon

Apa yang dilakukan Pertamina hanya bagian kecil dari program Kebijakan Pengembangan Industri Low Carbon Vehicle atau LCEV, yang dicanangkan oleh Kementerian Perindustrian. Pendekatan yang dipakai adalah mengurangi emisi karbon yang dihasilkan kendaraan.

Program ini dibuat untuk mendukung rencana pemerintah mengurangi gas rumah kaca, sesuai komitmen Paris COP-21 sebesar 29 persen di 2030. Kendaraan listrik juga dianggap sebagai industri masa depan, sehingga diharapkan bisa menyumbang devisa melalui ekspor.

Setelah beberapa kali mengalami revisi, akhirnya usulan Kemenperin mengenai aturan kendaraan listrik di Tanah Air rampung. Statusnya saat ini sedang menunggu persetujuan Presiden Jokowi, untuk dijadikan sebagai Peraturan Presiden atau Perpres.

"Saat ini sedang menunggu Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan). Kami akan rapat dengan beliau dalam waktu dekat," ungkap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kemenperin, Harjanto kepada VIVA.

Salah satu usulan Kemenperin untuk mensukseskan program mengembalikan langit biru di Tanah Air adalah dengan mengubah aturan soal Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atau PPnBM.

Perubahan itu diperlukan, karena aturan yang ada sekarang membuat harga jual kendaraan listrik lebih mahal ketimbang mobil atau motor bertenaga mesin konvensional. Jika itu terus terjadi, masyarakat enggan membelinya.

Menurut usulan skema baru PPnBM kendaraan bermotor yang didapat VIVA dari Kemenperin beberapa waktu lalu, diketahui kendaraan listrik tidak dikenakan pajak sama sekali.

Parkir khusus mobil listrik di Jakarta.

Parkir khusus mobil listrik di Jakarta

Sedangkan, kendaraan berpenggerak hibrida, yakni gabungan mesin konvensional dan listrik, kena pajak dua persen untuk kapasitas di atas 1.200 cc dan nol persen untuk di bawahnya.

Sementara itu, aturan baru terkait perluasan cakupan industri penerima pembebasan pajak penghasilan badan 100 persen atau tax holiday, telah resmi diteken pemerintah. Aturan itu ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 150 Tahun 2018.

Salah satu bidang usaha yang mendapatkan tax holiday adalah industri pembuatan kendaraan bermotor dan komponen utama kendaraan bermotor. Artinya, pengusaha yang mau turut serta mengembangkan kendaraan listrik akan mendapatkan fasilitas tersebut.

"Contohnya, komponen utama dari kendaraan listrik kan baterai. Kalau kita bisa punya pabrik baterai, kan bagus. Saat ini kita belum punya industri itu. Yang utama dari kendaraan listrik itu affordable," tutur Harjanto.

Tren 2019

Program yang dicanangkan Kemenperin tersebut tampaknya membuahkan hasil. Terbukti, beberapa agen pemegang merek kendaraan tertarik mengembangkan model listrik di Indonesia.

Selain Hyundai yang dikabarkan akan membangun pabrik perakitan dan salah satu model yang bakal dibuat berbasis setrum, pemain baru asal China, DongFeng Sokon juga menyatakan siap memproduksi mobil listrik.

"Waktu kunjungan Pak Joko Widodo ke pameran GIIAS 2018, beliau sempat menyampaikan bahwa Indonesia harus berpacu dalam mobil listrik. Kami sampaikan, bahwa infrastruktur DFSK di pabrik 4.0 sudah siap," ungkap Marketing General Manager of Sales Center PT Sokonindo Automobile, Permata Islam.

2019 juga menjadi tahun penting bagi PT Toyota Astra Motor. Sebab, mereka akan merayakan 10 tahun perkenalan kendaraan elektrifikasi di Indonesia, melalui Prius Hybrid. Selama satu dasawarsa, mereka sudah menjual ribuan unit mobil listrik di Tanah Air.

“Pasar sudah memperlihatkan potensi yang cukup positif. Ini dapat dilihat, dari setidaknya sudah ada 1.500 unit yang kami sudah pasarkan selama ini,” ujar Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto.

Mobil listrik sumbangan Mitsubishi

Mobil listrik sumbangan dari Mitsubishi

Soal model, diprediksi yang bakal jadi tren adalah kendaraan jenis hibrida. Hal itu diungkapkan oleh beberapa pihak, termasuk Head of Public Relations and CSR Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Bambang Kristiawan.

"Yang dibutuhkan Indonesia saat ini sebagai pembuka jalan mobil listrik agar bisa beroperasi, adalah PHEV atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle. Mengecasnya ada dua cara, yaitu dengan charger atau mesin bakar yang disediakan di dalam mobil tersebut. Artinya, tidak terlalu tergantung dengan infrastruktur," jelasnya.

Melihat dari gerak cepat pemerintah dan para pelaku usaha, bukan tidak mungkin era kendaraan listrik akan dimulai di 2019. Kebijakan fiskal dan non fiskal sudah ada, infrastruktur mulai disiapkan dan produsen telah menyatakan kesiapan mereka.

Hari menjelang siang, saat acara peresmian berakhir. Awan gelap yang menggantung sejak pagi, akhirnya berubah menjadi badai dan hujan es. Semoga, hal yang sama tidak terjadi pada masa depan kendaraan listrik di Indonesia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya