Mengukur Kekuatan Alumni

Peserta mengangkat tulisan ketika mengikuti Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia yang dihadiri Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta
Peserta mengangkat tulisan ketika mengikuti Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia yang dihadiri Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dede Rizky Permana

Menurut Jerry, dampak positif dari deklarasi para alumni itu setidaknya bisa menekan angka golput. Alasannya, mereka merupakan pemilih rasional dan punya logika yang kuat. Selain itu, mereka juga pemilih yang menggunakan etika dalam berkampanye.

"Positifnya yang enggan memilih bisa terpacu dengan kawan satu alumninya yang tak bisa dijangkau oleh capres. Paling penting mengedepankan aspek politik etis bukan hanya politik praktis," kata Jerry kepada VIVA, Jumat, 15 Februari 2019.

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri deklarasi alumni SMA.

Deklarasi alumni SMA mendukung Jokowi

Sementara Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Center Djayadi Hanan tidak terlalu terkejut dengan tren dukungan alumni perguruan tinggi dan SMA. Dia menilai sebagai hal yang biasa saja karena sebelumnya sudah ada deklarasi lain seperti Persaudaraan Alumni 212, ojek dan lainnya. "Dalam teori kampanye disebut endorsement," kata Djayadi saat berbincang dengan VIVA, Jumat, 15 Februari 2019.

Djayadi menyampaikan segmen perguruan tinggi dan alumni SMA dianggap penting karena mereka bisa memengaruhi orang lain. Selain itu, mereka juga masuk kelompok menengah tinggi, yang secara umum pendapatannya tinggi.

Baginya, kelompok menengah atas punya kemampuan memengaruhi orang lain, tetangganya, pembantunya. Dalam konteks sesama alumni, mereka jadi lebih mudah memengaruhi teman-temannya karena sama-sama kenal, dan enak diajak ngobrol. "Gerakan ini yang bisa memengaruhi elektoral," kata dia.

Tapi dia berpendapat dampak deklarasi alumni ini bagi paslon yang didukung hanya soal pencitraan saja. Misalnya, membantah bahwa tidak benar bila Jokowi didukung oleh masyarakat berpendidikan menengah ke bawah. Begitu juga sebaliknya, bahwa alumni-alumni itu tak hanya mendukung Prabowo saja. "Dampaknya hanya psikologis," ujarnya.

Meskipun demikian, Djayadi tidak menampik deklarasi alumni benar-benar bisa memberikan pengaruh pada elektabilitas capres-cawapres. Syaratnya, setelah deklarasi, mereka benar-benar bergerak.

Halaman Selanjutnya
img_title