Mengangkat Kaum Difabel dengan Bisnis Ojek

- VIVA.co.id/Daru Waskita
Tapi dia tidak mudah menyerah. Triyono kembali memikir otak agar teman-temannya tetap bisa bekerja sebagai tukang ojek khusus difabel dengan mendaftarkan sebagai anggota ojek online. Namun tidak bisa karena tidak memenuhi syarat.
"Dari situ justru saya menerapkan sistem ojek online untuk diterapkan bagi orang-orang difabel dengan membentuk usaha Difa City Tour And Travel," kata Triyono. Dia mengaku punya strategi dalam menjalankan bisnisnya ini.
"Di Difa City Tour and Travel, keinginan kita bukan sembarang ojek, namun ojek yang melayani perjalanan ke obyek-obyek wisata di Yogyakarta,"ungkapnya.
Dalam perkembangannya pria lulusan Universitas Negeri Sebelas Maret itu mengaku mengembangkan usaha dengan empat layanan yang bisa dinikmati oleh konsumen yaitu transportasi, kargo, pijat dan wisata kota.
"Ternyata usaha terus berkembang hingga akhir 2015 pada bulan Desember Difa City Tour And Travel resmi dilounching dan punya kantor di kawasan Pakualaman, Yogyakarta,"ungkapnya.
Hingga bulan Oktober 2016 ini kata Triyono armada ojek online sendiri. Saat ini sudah terdapat 18 armada dengan jenis ojek online untuk difabel biasa dan ojek online untuk difabel yang harus menggunakan kursi roda.
"Setiap unit hanya dipakai sendiri-sendiri disesuaikan dengan tingkat kecacatan pengemudinya sehingga satu unit tidak mungkin dikemudikan oleh orang-orang difabel lainnya,"ungkapnya.