Mengangkat Kaum Difabel dengan Bisnis Ojek

Bisnis ojek khusus kaum difabel  yang dibuka Triyono ini tergolong unik dan belum dilirik banyak pengusaha pada umumnya.
Bisnis ojek khusus kaum difabel yang dibuka Triyono ini tergolong unik dan belum dilirik banyak pengusaha pada umumnya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

Dia tahu bertahan bahwa sulit sekali bagi kaum difabel seperti dirinya untuk bisa pergi ke sana ke mari tanpa berharap belas kasih bantuan bantuan orang lain. Itu sebabnya ojek khusus difabel ini sangat berguna bagi mereka.

Uniknya lagi, ojek ini pun dikemudikan oleh sesama difabel. Ini sangat sesuai dengan filosofi bisnis Triyono, yaitu bisa membantu sesama difabel untuk bekerja dan beraktivitas.

Maka, pria kelahiran Yogyakarta 34 tahun yang lalu itu yakin sekali bahwa ojek difabel ini punya prospek bisnis yang bagus. Ojek khusus difabel ini baru pertama kali ada di Yogyakarta, bahkan bisa jadi di dunia.

Bisnis Triyono ini memang sudah mengundang perhatian dunia. Kantor berita internasional sekelas Reuters dari Inggris pun sempat mengulas usaha ojek Triyono itu. Selain itu, media massa online dari Malaysia, The Malay Mail Online, juga memuat kisah-kisahnya.  

Kepada VIVA.co.id , Triyono sangat antusias berkisah ihwal awal mula bisnisnya ini. Dia sadar, namanya juga memulai bisnis baru, hasilnya tidak bisa didapat secara instan, bahkan harus melewati rintangan.

Belum ada pabrikan atau karoseri yang mau memodifikasi sepeda motor yang ramah bagi kaum difabel. Semuanya dikerjakan sendiri oleh Triyono dan rekan-rekannya.          

"Pada pertengahan tahun 2015, saya membuat tiga unit ojek khusus difabel. Namun masalah klasik datang, para orang difabel enggan keluar karena tidak ada biaya,"ujar Triyono, Rabu 26 Oktober 2016.

Halaman Selanjutnya
img_title