SOROT 451

Pertaruhan Maut Memburu Harta

Pengunjung mengamati barang koleksi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang dipamerkan di Galeri BMKT, Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Selasa, 14 Maret 2017.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Berburu harta karun bisa jadi termasuk pekerjaan tertua dan yang paling berbahaya di dunia. Mereka yang menjadi pemburu harus membiasakan diri dengan mitos, dongeng, kabar burung, maupun "apa kata orang". Tak hanya itu, tekun mencari informasi dan meriset data juga menjadi santapan para pemburu harta karun.

Berburu harta karun pun tidak hanya dianggap sebagai profesi, namun menjadi panggilan hidup. Demi kejayaan dan kekayaan, apa pun mereka pertaruhkan - mulai dari harta hingga nyawa.   

Para pemburu membidik barang-barang berharga yang tersembunyi di perut bumi, maupun yang sudah lama ditelan laut. Sebagian melakukannya untuk kepentingan negara. Lainnya memburu harta untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu.

Kisah demi kisah pemburu harta karun pula kerap diangkat ke layar lebar, baik fiksi maupun cerita yang terinspirasi dengan kisah nyata. Tak bisa dipungkiri, kekayaan yang masih misteri dengan catatan sejarah yang valid dinilai menjadi hal wajar untuk dikejar. Selain nilai materi, dalam objek harta karun tersimpan jejak sejarah, budaya dan bukti perjalanan masa lalu yang juga bisa menjadi materi penelitian dalam hal ilmu pengetahuan.

PAMERAN BARANG MUATAN KAPAL TENGGELAM

Barang-barang koleksi Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang dipamerkan di Galeri BMKT, Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menyoal kata harta karun, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (APPP BMKTI), Antin A.Nangoy, kurang setuju dengan terminologi tersebut. Dalam konteks pengangkatan dan pemanfaatan benda berharga yang dilakukan secara legal kata dia, pencarian itu ternyata tak selalu berbuah keuntungan.

“Sebenarnya istilah harta karun itu istilah yang salah karena membayangkan harta karun itu kan seperti emas atau barang berharga. Padahal belum tentu kita mendapatkan hal itu. Bisa bayangkan seperti mencari jarum dalam jerami,” kata Anton kepada VIVA.co.id.

Diakuinya, di sejumlah titik di wilayah perairan Indonesia diduga terdapat peninggalan tersembunyi, antara lain di bangkai-bangkai kapal tenggelam dan rongsokan kapal karam. Namun tak mudah untuk mengungkapnya. Dugaan adanya harta tersimpan di bawah laut itu masuk akal mengingat kapal-kapal asing pada dahulu kala disebutkan berlayar di perairan nusantara dan sebagian dari kapal-kapal tersebut tak sampai hingga ke tujuan.
 
Sementara dalam skala global, rekam jejak para pencari harta karun ini juga dicatat di berbagai buku pula media massa dan banyak catatan pribadi. Dipercaya masih ada sejumlah harta peninggalan zaman kuno hingga abad pertengahan yang belum terungkap hingga saat ini.

Selanjutnya...Enam Harta Legendaris

Enam Harta Legendaris

Menurut situs History.com, yang dirilis pada 14 November 2016, setidaknya ada enam harta karun paling terkenal yang hingga saat ini masih ditelisik dan diburu keberadaannya.

Pertama, Tabut Perjanjian. Benda yang dianggap suci ini disebutkan berlapis emas yang menjadi peti penyimpanan sepuluh perintah Tuhan dan benda berharga lainnya yang diturunkan kepada Musa sebagaimana tertulis dalam kitab suci orang Ibrani dan kitab Perjanjian lama umat Kristen. Tabut Perjanjian dilaporkan hilang setelah orang-orang Israel kembali ke negerinya usai dibuang ke Babylonia.

Ada yang mengatakan bahwa tabut tersebut bisa saja dihancurkan oleh kerajaan Babylonia yang sempat menjajah Israel. Namun para arkeolog dan pemburu harta karun hingga saat ini, masih tetap melakukan pencarian tabut itu sejak lebih  dari 100 tahun silam.

Kedua, harta karun Montezuma. Harta ini dimiliki oleh Kaisar Montezuma di Ibu Kota Aztec, Tenochtitlan pada tahun 1519. Pada saat itu, tentara Spanyol yang dipimpin oleh Hernan Cortez menginvasi Aztec dan membantai kota tersebut agar dapat menguasai wilayah itu.  Namun meskipun Spanyol  telah menguasai wilayah tersebut, harta Montezuma tidak bisa ditemukan oleh Cortes dan tentaranya.

Teori yang berkembang menyebutkan bahwa harta tersebut masih berada di bawah danau Texcoco meskipun pencarian demi pencarian di danau itu, nyatanya tak membuahkan hasil. Sementara keyakinan lainnya menyebutkan bahwa harta itu telah dibawa lari oleh 2000 orang menuju bagian selatan Utah, Amerika Serikat.

Ketiga, harta karun Blackbeard. Salah satu bajak laut yang paling terkenal di dunia bernama Edward Teach yang dikenal dengan nama Blackbeard yang berlayar dengan kapalnya Queen Anne’s Revenge ke Spanyol dengan membawa emas, perak dan berbagai harta dari Meksiko dan Amerika Selatan. Namun pada akhir tahun 1718, kapal Angkatan Laut Inggris berhasil menangkap Blackbeard dan mengambil alih kapalnya.

Sebelum dihukum mati, Blackbeard mengklaim bahwa dia memiliki harta karun tersembunyi namun tak mau memberitahukan lokasinya hingga dia menjemput ajal. Sejak saat itu, para penguber harta karun menjadikan harta Blackbeard sebagai salah satu harta yang paling dicari dengan mempelajari perjalanan dan jejak si bajak laut Blackbeard. Harta bajak laut itu diduga tersimpan antara pantai Virginia’s Chesapeake hingga ke pulau Karibia dan Cayman.  

Keempat, harta Karun Lima. Pada tahun 1820, atas desakan pemimpin revolusi Peru, Jose de San Martin, pemerintah Spanyol menyewa kapal Inggris yang dipimpin William Thompson untuk menjemput harta yang diklaim Spanyol hasil penaklukan kekaisaran bangsa Inca. Namun setelah menjemput harta tersebut dengan kapalnya Mary Dear, William Thompson justru membunuh prajurit Spanyol yang ingin mengawal dan mengambil harta tersebut.

Kapal Thompson sempat dikejar militer Spanyol, dia beserta seorang rekannya ditangkap. Thompson disebutkan berjanji akan memberitahukan letak harta tersebut. Namun, pada saat mereka tiba di pulau Cocos yang saat ini disebut Kostarika, Thompson tersebut berhasil melarikan diri ke hutan dan tidak pernah ditemukan. Lebih dari 300 ekspedisi disebutkan telah berupaya menemukan harta karun Lima. Didalamnya terhadap patung emas Bunda Maria dengan hiasan permata yang nilai untuk patung itu saja, dipatok hingga $US 200 juta.

sorot harta karun - Harta karun dari kapal karam di Samudera Atlantik

Salah satu harta karun yang ditemukan dari kapal karam di Samudera Atlantik. (REUTERS/Schmitt family via 1715 Fleet - Queens Jewels, LLC)

Pemburu Harta Karun Temukan Emas dan Berlian Buat Geger

Kelima, harta karun Mosby.  Pada Maret 1863, Kolonel John Singleton Mosby menumpuk harta yang terdiri dari emas, perak dan berbagai permata bernilai lebih dari $US350 ribu yang dirampasnya dari para tuan tanah dan pemilik perkebunan di Virginia, Amerika Serikat. Namun saat Mosby ingin membawanya, dia dan prajurit gerilya diserbu oleh pasukan Konfederasi Union.

Disebutkan bahwa Mosby menyuruh anak buahnya segera mengubur harta tersebut di tanah yang ditandai dengan pisaunya sendiridi antara dua pohon cemara. Belakangan diketahui bahwa anak buah yang menyembunyikan itu ditangkap dan dihukum gantung, sementara Mosby melarikan diri. Diduga, harta tersebut masih terkubur di hutan Fairfax County, Virginia.

Ada Makam Hiu di Tengah Samudera

Keenam, emas Nazi di danau Toplitz, Austria. Menjelang berakhirnya Perang Dunia II dan kala Jerman “mencium” kekalahan, rezim Nazi disebutkan berusaha menyembunyikan berbagai peninggalan termasuk harta yang dimiliki selama enam tahun dari hasil rampasan di berbagai museum dan dari para keluarga Yahudi kaya di seluruh Eropa. Salah satu yang menjadi objek pencarian yaitu harta yang diduga disembunyikan Nazi di dana Toplitz, di hutan Alpine di Austria.

Para tentara Nazi diyakini telah menenggelamkan emas asal Reichsbank yang bernilai miliaran dolar AS. Sementara pada tahun 1959, penyelam menemukan kontainer berisi jutaan dolar palsu yang diduga memang disiapkan Nazi untuk menghancurkan ekonomi negara-negara musuhnya dengan cara menyebabkan inflasi. Sementara dalam pencarian harta di danau Toplitz disebutkan bahwa setidaknya tujuh orang pencari harus tewas karena tak sanggup menahan dinginnya air danau yang membeku.

8 Harta Karun yang Dimakamkan Bersama Firaun

Selanjutnya...Pertaruhan Maut

Pertaruhan Maut

Kisah nyata tentang para pemburu harta karun bisa menjadi cerita keberhasilan. Meski tak jarang, ada yang berujung maut. Untuk bisa menjangkau harta yang tersembunyi khususnya di kedalaman air dibutuhkan kemampuan dan keahlian yang tak main-main pula peralatan dan piranti teknologi yang memadai. Salah satu pencari harta karun yang paling terkenal antara lain Tommy G. Thompson.

Thompson diperhitungkan sebagai pencari harta karun kawakan pada eranya. Reputasinya di kalangan pencari harta karun sangat populer. Pada tahun 1988, Thompson mampu menyelam ke kedalaman laut Atlantik dan akhirnya menemukan harta yang diakui sebagai salah satu temuan yang jumlahnya sangat besar dalam sejarah Amerika Serikat.

Thompson juga berhasil menemukan bangkai kapal S.S Central America yang tenggelam pada tahun 1857 akibat badai di laut Carolina Selatan. Diketahui bahwa kapal S.S Central America pada saat itu mengangkut 425 penumpang dan berton-ton emas California.

Banyak pencari harta karun yang disebutkan sudah berusaha mencari kapal tersebut namun tak berhasil. Thompson lalu menuntaskan misi itu dengan dibantu robot Nemo yang mampu bekerja di kedalaman air yang diciptakan oleh insinyur muda asal Columbus, Ohio.

Menurut laporan The Chicago Tribune pada tahun 1989, Thompson dan krunya menemukan berbagai koin emas abad ke-19 yang mana hanya untuk emas, nilai temuan itu disebutkan hingga $US400 juta.  

Namun pada tahun 2000-an, Thompson mulai diperkarakan oleh para investor dan pembiayanya. Dia dituding menggelapkan sebagian besar hasil temuan untuk dirinya sendiri. Pada tahun-tahun penyelidikan dan pelaporannya berproses, Thompson dan kekasihnya kemudian kabur pada tahun 2012. Dia memang sebelumnya diperintahkan ditahan akibat mangkir dari pengadilan.

Dalam pelarian, Thompson dilaporkan sangat lihai dan tidak meninggalkan jejak apapun. Dengan kemampuan financial yang tak terbatas, US Marshal  dibuat Thompson sulit untuk mendeteksi keberadaannya. Hingga pada akhirnya dia ditangkap pada tahun 2016 saat US Marshal berhasil mengidentifikasi keberadaan sang kekasih.

Namun cerita lain soal pemburu harta karun juga tak jarang, buntung bahkan harus “ditukar” nyawa. Sebagaimana pernah dilansir theguardian.com, pencari harta karun Randy Bilyeu (54) ditemukan tewas setelah mencari harta karun di New Mexico. Jenazahnya ditemukan setelah Bilyeu hilang selama tujuh hari.

Sementara penyebab kematiannya disebutkan polisi masih diselidiki.  Mayat pria tersebut ditemukan pada Juli 2016 silam di Rio Grande bagian utara danau Cochiti.
Randy Bilyeu diketahui sedang memburu harta karun milik penulis Forrest Fenn dari Santa Fe, seorang penulis yang diketahui menumpuk emas dan permata serta memberi clue melalui karya puisinya.

Sejak saat itu, banyak pemburu harta karun yang mencari peninggalan Fenn tersebut dan diyakini disembunyikan di wilayah terpecil di New Mexico, letaknya tak jauh dari taman nasional Yellowstone. Bahkan soal pengalaman memburu harta Fenn tersebut menjadi topik yang kerap dibagi para pemburu harta karun baik melalui blog maupun forum-forum mereka. Namun hingga kematian Randy Bilyeu dipastikan, keberadaan harta karun Fenn, masih tetap menjadi misteri. (ren)
 
     

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya