Tol Trans Jawa Tersambung, RI Berlari Kejar Ketertinggalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Zabur Karuru

VIVA – Jalan Tol Trans Jawa akhirnya tersambung dari Merak, Banten hingga Pasuruan, Jawa Timur. Tol yang berjarak hingga 933 kilometer ini akhirnya selesai dibangun pemerintah setelah 20 tahun lamanya tak mengalami kemajuan.

Dalam prakteknya, pembangunan jalan Tol Trans Jawa ini memang penuh liku, karena Kementerian PUPR sebagai penanggung jawab megaproyek ini sempat berurusan dengan penegak hukum lantaran harus memutus kontrak dengan investor sebelumnya karena tak melanjutkan proyek tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono bahkan mengungkapkan, pihaknya akan disomasi oleh sejumlah investor lantaran memutus kontrak beberapa ruas tol yang sudah disepakati pada 1996. Namun, karena ingin melanjutkan proyek ini investor akhirnya memahami.

Ia meyakini, dengan terbangunnya jalan Tol Trans Jawa ini, maka ekonomi Indonesia khususnya pulau Jawa akan semakin bergeliat. Terlebih, dengan adanya jalan tol bukan hanya menyambungkan antarkota saja, melainkan menghubungkan ekonomi antara kawasan Industri.

Dan untuk mengetahui lebih detail proses tersambungnya Tol Trans Jawa ini, Basuki membeberkannya kepada VIVA saat melakukan Jelajah Tol Trans Jawa dari Surabaya hingga Kertosono. Demikian petikan wawancara khususnya. 

Tol trans Jawa baru tersambung. Kenapa?

Sebelum Natal dan Tahun Baru 2019 ini, Tol Trans Jawa sudah bisa tersambung, sebagai hadiah dari bapak Presiden kepada rakyat Indonesia, yang sudah lama direncanakan dan sudah lama dikerjakan dapat kita selesaikan. Ini saya rasa akan banyak sekali manfaatnya bagi masyarakat.

Kemarin, Ibu Hendri Saparini dari Core sudah melakukan studi manfaat dari beberapa klaster infrastruktur yang dibuat, dari bendungan, apa manfaat sebelum dan sesudah dikerjakan, ada juga studi terkait pembangunan jalan Tol, Air Bersih dan Perumahan.

Jalan tol ini saja yang ada di Jawa Timur, saya punya teman di Tulung Agung, namanya pak Anton kalau tidak salah, dia selalu SMS saya, sebelum ada tol ini beliau kirim barang ke Tanjung Perak, Surabaya cuma sekali dalam sehari. 

Sekarang dari Tulung Agung ke Tanjung Perak bisa dua hingga tiga kali trip per hari, padahal dari Tulung Agung sendiri belum ada sambungannya ke jalan tol ini. Apalagi, kalau ada jalan tol Kertosono-Kediri kan kita sedang rencanakan pembangunan tol itu mungkin akan lebih fungsional lagi. 

Tol ini sesuai arahan dari bapak Presiden dibuat tidak hanya untuk antarkota saja tapi juga menyambungkan antar kawasan industri, seperti Tulung Agung dengan industri marmernya. Saya kira akan lebih bermanfaat.

Kalau dampak ekonomi secara keseluruhan bagaimana?

Halaman Selanjutnya
img_title