70% Kecelakaan Pesawat Akibat Human Error

Pesawat Merpati tergelincir lalu patah di Manokwari, Papua
Sumber :
  • VIVAnews/ Banjir Ambarita

SURABAYA POST– Dari sedikitnya 30 kasus kecelakaan pesawat terbang di Indonesia dalam kurun 17 tahun terakhir tercatat 70% diakibatkan faktor kesalahan manusia (human error).

6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions

Mengacu dari fakta ini sumber daya manusia (SDM) menjadi komponen yang sangat penting untuk dibenahi  dalam peningkatan dan pengembangan industri penerbangan.

“Pendidikan dan pembinaan sumber daya manusia pada industri penerbangan menjadi vital ke depan,” kata  Sekretaris Badan Pendidikan dan Latihan Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo, di sela Sosialisasi Undang-Undang No. 1/2009 tentang Penerbangan di Hotel Elmi Surabaya, Kamis (3/6).

Pemerintah, lanjut dia, sangat konsen untuk menata sistem dan kurikulum sekolah-sekolah awak penerbangan. Penekanan pada sisi standar dan kompetensi awak penerbangan (SDM) menjadi perhatian serius pemerintah. Karena itu standar kompetensi SDM penerbangan merupakan amanah UU Penerbangan yang proses pengawasannya menjadi tanggung jawab pemerintah.

Masih menurut Wahju, kebijakan lanjutan dari pengembangan SDM penerbangan itu dengan melakukan perubahan Badan Diklat Kementerian Perhubungan menjadi Badan Pengembangan SDM Perhubungan. “Perubahan itu dilegalisasi dengan terbitnya Peraturan Presiden 24/2010 pada 14 April 2010,” ujarnya.

Khusus untuk kurikulum pendidikan awak penerbangan, kata Wahju,  berupaya akan dikembangkan sesuai kebutuhan. Kurikulum untuk sekolah awak penerbangan akan disesuaikan dengan kemajuan teknologi, kebutuhan pasar industri penerbangan serta faktor keselamatan,” terangnya.

 2007 Terbanyak

Menurut Data Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang paling banyak jumlah kecelakaan pesawat terbang terjadi pada tahun 2007, yaitu sebanyak 10 kecelakaan pesawat. Pada 2006 sebanyak 3 kecelakaan pesawat, sedang dalam kurun waktu 1993 hingga 2005 terdapat kecelakaan pesawat sebanyak 15 kecelakaan.

Di bagian lain  KNKT  mencatat, pesawat jet komersial yang terjadi di seluruh dunia, umumnya kecelakaan pesawat terjadi di bandara dan sekitarnya. Pada periode 1995-2004, dari 192 peristiwa kecelakaan pesawat jet komersial di seluruh dunia tercatat 87 kasus terjadi pada fase pendaratan. Berarti hampir separuh dari keseluruhan kasus kecelakaan pesawat. Sedangkan 11 kasus (6%) terjadi pada fase pendekatan akhir (final approach) atau sesaat sebelum pesawat menyentuh landasan saat mendarat.

Tetapi, meskipun kerap terjadi, kecelakaan pada fase pendaratan itu tidak banyak menelan korban jiwa. Jumlah penumpang dan kru pesawat yang tewas akibat kecelakaan pada fase ini tergolong kecil. Dari 5.612 orang korban penumpang dan kru pesawat yang tewas antara 1995-2004, hanya 102 orang (2%) yang tewas oleh kecelakaan pada fase pendaratan.

Kecelakaan pesawat yang menelan korban jiwa besar adalah pada kasus-kasus kecelakaan fase pesawat tinggal landas (take off) dan saat menanjak naik ke angkasa (climb). Namun kegagalan pesawat mengangkasa itu jauh lebih jarang terjadi, yaitu 27 kasus (14%) gagal lepas landas, dan 28 kasus (15%) gagal menanjak.

Meski jumlah kasus kecelakaan pada fase itu lebih sedikit jika dibandingkan dengan fase pendaratan, akibatnya jauh lebih mengerikan. Korban jiwa pada kecelakaan pesawat fase lepas landas dan menanjak masing-masing 539 orang (10%) dan 2.415 orang (43%).

Siska Prestiwati
 

 

Anang Hermansyah dan Ghea Indrawari

Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Anang Hermansyah mulanya menanyakan berapa usia Ghea Indrawari. Suami Ashanty tersebut nampak keheranan karena sampai kini Ghea Indrawari belum punya pasangan.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024