Piala Dunia Bikin Sibuk Pengrajin Sepatu

Industri Sepatu Lokal
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

SURABAYA POST - Yadi (36), pengrajin sepatu olahraga di Mojokerto sepekan ini lebih sibuk dari biasanya. Lelaki tambun ini hanya berhenti bekerja membuat sepatu saat makan, mandi, salat dan tidur malam saja. Dia dan beberapa pekerjanya berhenti bekerja baru tengah malam.

Kerja lembur itu karena dia mendapat order lebih banyak dari relasinya di Surabaya dan Malang untuk membuat sepatu olahraga jumlahnya dua kali lipat dari omset biasanya. Sebelum ada pesanan melonjak ini, sepekan dia membuat 100 pasang sepatu olahraga.

Di antaranya ada 30 buah sepatu bola. Sekarang, dia mendapat order dari relasinya 200 pasang sepatu olahraga. Rinciannya untuk sepatu bola 150 pasang dan 50 pasang sepatu olahraga.

"Kalau saya tak kerja lembur, kami tak bisa memenuhi pesanan relasi. Sebagai pengrajin yang profesional, saya harus bisa memenuhi keinginan relasi tepat waktu," kata Yadi ditemui di rumahnya di Sooko.

Untuk kerja lembur ini, dia harus bekerja sejak pukul 05.00 dan berakhir pukul 24.00. "Saya istirahat hanya untuk makan, salat, mandi dan tidur. Kalau tidak begini saya khawatir sepatu pesanan itu tidak bisa selesai pada waktunya," katanya.

Selain itu untuk memenuhi target itu, bapak dua anak ini harus menambah pekerja musiman yang diambilkan dari tetangganya sendiri sebanyak 4 orang. Untuk jam kerjanya bagi karyawan musiman dimulai pukul 10.00 dan berakhir pukul 16.00.

"Kalau ini bisa berjalan lancar semua pesanan sepatu olahraga bisa saya diserahkan ke pemesannya, setiap akhir pekan," ujarnya optimistis.

Yadi optimistis pesanan relasinya itu bisa dipenuhi tepat waktu. Karena dia tidak ingin relasinya kecewa. Selain itu, dia berharap setelah ini mendapat order lagi dari relasinya dalam jumlah yang banyak pula. "Dia sudah janji pada saya kalau order pertama ini bisa diserahkan tepat waktu, saya akan diberi order kedua yang lebih banyak lagi," tandasnya.

Keberuntungan itu juga dialami, Andik (27) perajin sepatu bola di Sambiroto. Gempita Piala Dunia di Afrika Selatan mendongkrak order pesanannya sampai 10 persen. Sebelumya dia mampu memproduksi sepatu bola 200 pasang perpekan. Sejak dihelat piala dunia ini dia harus membuat sepatu bola sebanyak 400 stel/pekan.

Pemesan datang tidak datang dari Mojokerto saja, namun datang dari Surabaya, Blitar, Malang, Jogjakarta dan Solo. "Order tahun ini cukup bagus, dan ini menguntungkan pengrajin sepatu bola dan sepatu olahraga lainya," katanya.

Hariyadi, pengurus Asosiasi Sepatu dan Sandal Mojokerto, mengatakan jumlah pengrajin sepatu olahraga di Mojokerto tidak banyak. Hanya 10 orang. Terbanyak pengrajin sepatu kulit. Produksi mereka setiap bulan antara 1.000 stel sampai 1.500 pasang.

Pemasarannya hampir seluruh  Jatim, Jateng dan Kalimantan. "Piala dunia sangat menguntungkan karena omzet penjualan terdongkrak naik drastis," katanya.

Laporan: Bambang Sujarwanto

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024