SURABAYA POST- Masih menumpuknya sejumlah kasus yang belum terselesaikan di Polda Jawa Timur menjadi perhatian serius. Dari 57.598 kasus yang terselesaikan hanya 28% atau 16.285 kasus. Sisanya masih dalam proses penyelesaian.
Kapolda Jatim Irjen Pratiknyo menegaskan pihaknya berkomitmen mempercepat penyelesaian penanganan kasus. Setiap kasus ditarget selesai tidak lebih dari 7 hari.
"Itu komitmen kami, tidak boleh berlama-lama. Jika tidak ditemukan bukti atau saksi yang menguatkan sangkaan segera dikeluarkan Surat Penghentian Penyidikan dan Pemeriksaan (SP3)," kata Pratiknyo di sela perayaan HUT Bhayangkara ke-64 di Mapolda Jatim, Kamis 1 Juli 2010 lalu.
Sementara dalam pencegahan tindak kejahatan di wilayah Provinsi Jatim, pihaknya memberlakukan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. "Memburu tikus dalam kotak. Artinya, jika ada kejahatan di wilayah Provinsi Jatim, kita segera lakukan penyekatan. Tujuannya, menutup semua pintu keluar agar pelaku dapat segera diamankan," jelasnya.
Untuk konsep keterbukaan, khususnya di jajaran reserse kriminal, kata Kapolda, segera diluncurkan program 'Temu-Hilang' untuk kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Masyarakat bisa mengakses situs URL Curanmor untuk mengetahui kendaraannya yang hilang atau yang ditemukan. "Data ranmor yang telah terungkap kasusnya dirilis di situs tersebut. Kemudian masyarakat bisa mengambilnya tanpa dipungut biaya," papar Kapolda.
Secara terpisah Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Ike Edwin mengatakan meski jumlah personel berkurang 2.500 orang dari sebelumnya 8.000 orang pasca kebijakan restrukturisasi pihaknya terus berupaya menekan angka kejahatan di Surabaya. Selama 6 bulan terakhir telah menekan angka kriminal di Surabaya hingga 80 persen dari jumlah rata-rata 1.500 kasus dalam sebulan.
“Biasanya cuma 40 persen, sekarang dalam enam bulan berjalan sekitar 800 kasus berhasil kami tuntaskan. Asumsinya, 80 persen kasus yang ada telah diselesaikan,” jelas Ike, di sela peresmian patung Kapolri pertama di Indonesia dan Bapak Polisi Indonesia, Jenderal R. Soekanto di Mapolrestabes Surabaya.
Menurut Ike, likuidasi di jajaran Polri tidak menyurutkan semangat polisi mengayomi dan melaksanakan tugas sesuai kewenangan yang dibebankan negara. Berkurangnya personel tersebut dikarenakan lepasnya 3 Polres yang sebelumnya di bawah naungan Polwiltabes Surabaya yang kini menjadi Polrestabes. “Tiga Polres itu, Polres Sidoarjo, Polres Gresik dan Polres KP3 yang sekarang bernama Polres Pelabuhan,” katanya.
(Fatchurrahman Al Aziz & Syarif Abdullah)
Sumber :
VIVA.co.id
27 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Memilih Smart TV Terbaik dengan Budget Terbatas: Rekomendasi di Bawah Rp 2 Juta (April 2024)
Gadget
17 menit lalu
Temukan 5 Smart TV terbaik dengan harga di bawah Rp 2 juta di April 2024. Kualitas tinggi, harga ekonomis!
Saldo DANA Gratis dari Google Untuk Kamu! Aplikasi aman dan menguntungkan, Klaim Sekarang Juga!
Gadget
3 jam lalu
Nikmati saldo DANA gratis dari Google sekarang juga! Temukan cara mendapatkannya melalui artikel ini. Aplikasi aman dan menguntungkan.
Oppo baru saja merilis ponsel terbaru mereka di segmen entry-level, yaitu Oppo A60, yang pertama kali diluncurkan untuk pasar Vietnam. Menawarkan sejumlah Fitur Menarik
Palestina, panggung sejarah penuh konflik. Sejak Mandat Britania hingga Perang Dunia I, konflik antara Israel dan Palestina tumbuh. Perjuangan antara bangsa Arab, Inggris
Selengkapnya
Isu Terkini