Inovasi Desa Tetewua: Buat Cadangan Air dengan Manfaatkan Lahan Rawa

Inovasi desa Lahan rawa di Desa Tetewua.
Sumber :

VIVA – Terletak di Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, Desa Tetewua menjadi salah satu desa yang memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada. Desa tersebut memanfaatkan lahan rawa yang tidak dapat ditanami apapun menjadi kolam ikan untuk cadangan air desa disaat musim kemarau panjang.

Karena sebagian besar masyarakat Desa Tetewua berprofesi sebagai petani dan pekebun merica, coklat, jagung dan tanaman lainnya, maka kebutuhan air di desa tersebut terbilang cukup penting. Namun, masalah muncul saat musim kemarau datang. Di musim kemarau, tanaman masyarakat banyak yang mati karena kekurangan air.

Hal inilah yang membuat Pemerintah Desa Tetewua kemudian mendapatkan keluhan dari masyarakat akibat banyaknya tanaman yang kering dan mati disaat musim kemarau. 

Dihubungi tim Viva melalui telepon selular, Supriadi menjelaskan bahwa saat itu banyak masyarakat yang mengeluh kalau tanaman dan hasil panen mereka banyak yang mati karena sulit mendapatkan air.

Karena munculnya keluhan ini, akhirnya Pemerintah Desa mengusulkan agar lahan rawa yang selama ini tidak dapat ditanami, untuk dijadikan kolam ikan yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber air penyiraman tanaman diperkebunan masyarakat.

“Akhirnya kita coba memanfaatkan lahan rawa yang kosong-kosong itu untuk membuat cadangan air,” kata Supriadi.

Selain dapat dijadikan sumber air penyiraman tanaman, Supriadi juga menjelaskan ketika ikan di kolam ini siap panen, maka hal tersebut dapat menjadi sumber penghasilan masyarakat sini juga. “Masyarakat juga bisa panen ikan, kalau saat panen hasilnya kan bisa di jual, dan jadinya bisa jadi tambahan pendapatan juga untuk masyarakat sini,” ujarnya. 

Kemendes PDTT Gelar Upacara Tabur Bunga di Komplek Makam Pionir Transmigrasi

Menurut Supriadi, saat ini ada sekitar 8 Kolam Ikan yang ada di Desa Tetewua yang bisa dimanfaatkan untuk dibuat menjadi cadangan air. 

Dengan pemanfaatan lahan rawa untuk menciptakan cadangan air ini juga, saat ini pendapatan masyarakat ikut bertambah. “Karena kan hasil ikan dari kolam ini dapat dipasarkan kepada masyarakat lain juga,” kata Supriadi. 

Hari Bakti Transmigrasi, Kemendes Gelar Istighotsah dan Aksi Sosial untuk Gempa Cianjur

Tidak berhenti disitu saja, untuk ke depannya, pemerintah desa juga berupaya untuk melakukan normalisasi sungai di sekitar rawa. “Ke depannya, harapan kami bisa mengembangkan lahan rawa di sekitar sungai agar airnya bisa mengalir di sekitar perkebunan masyarakat juga pemanfaatan sumber daya alam lainnya yang perlu kita galih lagi,” tutup Supriadi. 

Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Menurut Gus Halim, mengubah masa jabatan Kades bukanlah perkara sulit. Sebab, penambahan masa jabatan menjadi 9 tahun tidak mempengaruhi masa jabatan secara keseluruhan.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2023