VIVAnews - Tama Satrya Langkun, aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menjadi korban penganiayaan dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tama akan menjalani pemeriksaan dan observasi ulang.
"Kami merujuknya ke RSCM dengan pertimbangan peralatan lebih lengkap," kata Koordinator ICW Danang Widoyoko di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis 8 Juli 2010.
Pemindahan Tama ke RSCM salah satunya untuk dilakukan scan ulang terhadap yang bersangkutan. ICW termasuk Tama ingin mengetahui apakah ada luka lain akibat serangan shubuh tadi.
Tama akan menjalani scan MRI (Magnetic Resonance Imaging). "Kami ingin mengetahui apakah masih ada pendarahan di kepala atau tidak," ujar Danang.
Menurut Danang, bila dalam waktu lima jam tidak ada luka baru yang terdeteksi, maka Tama akan kembali lagi ke RS Asri Duren Tiga. "Kalau ada apa-apa, ya dirawat di RSCM," ujarnya.
Pemindahan Tama berlangsung sore tadi sekitar pukul 15.00 WIB. Tama mengalami luka parah di kepala. Sebanyak 29 jahitan untuk mengobati luka parah pelapor rekening Polri ke ICW itu. (hs)
3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi
Menjadi seorang jenderal adalah keinginan utama bagi setiap anggota TNI yang ingin mencapai puncak karier mereka. Nah, ada beberapa jenderal termuda di TNI AD.
