Seleksi Bos KPK

Ditanya Siap Dibunuh, Bambang Menangis

Seleksi Calon Pimpinan KPK
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVAnews - Calon ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto menitikkan air mata mendapat pertanyaan dari anggota pansel Akhiar Salim. Calon bos KPK hari ini menghadapi tahap seleksi wawancara yang berlangsung di hadapan publik.

Bambang kebetulan mendapat giliran pertama. Saat wawancara, Akhiar bertanya, apakah saudara Bambang siap menggadaikan nyawa jika menjadi ketua KPK?

Bambang tersentuh hatinya dengan pertanyaan itu. Pasalnya, ancaman pembunuhan pernah dialaminya saat aktif di YLBHI dan ketika harus menangani satu kasus.

"Itu refleksi, saya mau dibunuh. Bukan saya saja, keluarga dan istri saya juga diancam. Wajar saja," ujar Bambang usai wawancara di gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Jakarta, Kamis (26/8/2010).

Menurutnya, pertanyaan itu sudah tidak menjadi hal yang menakutkan lagi. Sebagai pakar hukum dan pegiat HAM, dia mengaku tidak takut dengan ancaman-ancaman pembunuhan. "Padahal kan hak mati itu kan prerogatif Tuhan," katanya.

Dalam sesi wawancara, Bambang sempat membeberkan visi dan misinya. Salah satunya menjalankan tiga pilar strategis, yakni, penajaman program KPK, konsolidasi antar institusi penegak hukum dan meningkatkan partisipasi publik. "Jadi atau tidak jadi, itu bagian dari kehendak Allah," ucapnya.

Selain Bambang, calon pimpinan KPK lain yang diwawancarai adalah  Chaerul Rasjid, Fachmi, I Wayan Sudirta, Jimly Asshiddiqie, Meli Darsa, dan Busyro Muqoddas.

Seleksi wawancara ini diselenggarakan Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK  mulai pukul 09.00 WIB di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta. Para calon pengganti Antasari Azhar ini dihadapkan pada anggota Pansel yang duduk membentuk huruf 'U.' Di depan calon, duduk anggota Pansel Patrialis Akbar, Ritonga, Soeharto, dan Ahmad Ubbe.

Di sebelah kanan calon, duduk penguji Todung Mulya Lubis, Rhenald Kasali, Erry Riyana Hardjapamekas, Fajrul Falaakh, dan Hariadi B Sukamdani. Sementara di sebelah kiri calon duduk penguji Syafii Ma'arif, Chusnul Amal, Basrief Arief, dan Akhiar Salmi.

Aturan mainnya, satu calon akan diwawancarai seluruh anggota Pansel yang diketuai Patrialis Akbar. Semua anggota Pansel diperbolehkan untuk bertanya kepada calon yang sedang diuji.

Setiap calon akan diberikan waktu wawancara selama satu jam. "Kalau terlambat datang, kita beri toleransi 30 menit," kata Ketua Pansel Patrialis Akbar.

Pertanyaan yang akan diajukan kepada calon kata Patrialis, menyangkut semua aspek. Termasuk hal-hal yang sudah diketahui oleh publik, dapat diklarifikasi langsung secara terbuka.

Namun, pertanyaan yang menyangkut moral pribadi calon, Patrialis menyatakan, tidak akan ditanyakan secara terbuka. "Yang menyangkut pribadi, klarifikasi hanya oleh tim secara tertutup. Itu lebih kepada moral pribadi," ungkapnya.

Jasad Ibu dan Dua Anak Korban Longsor di Garut Ditemukan
PT Freeport Indonesia (PTFI) teken Perjanjian Kerja Bersama (PKB) PTFI periode 2024-2026 bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh (dok: Freeport)

Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas bersama tiga Ketua Serikat Pekerja/Serikat Buruh PTFI menandatangani Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024