- dok. Corbis
VIVAnews - Kiwi, buah eksotis asal Selandia Baru ini dipercaya masyarakat di berbagai belahan dunia dapat mempercantik dan menyehatkan kulit. Selain itu, juga mencegah datangnya penyakit.
Buah berbulu dan berwarna coklat muda yang dikenal dengan gooseberry oleh masyarakat Cina itu, kini menjadi buah yang paling populer, selain manfaat, juga penampilannya. Ketika dibelah, akan tampak warna hijau cerah dan lingkaran hitam biji wijen di tengahnya.
Seperti dikutip dari Idiva, buah yang juga dikenal dengan sebutan Kiwifruits (Actinidia deliciosa) ini tak hanya bisa dimakan secara langsung, tapi juga sering dijadikan bahan kue segar, kue tar, salad buah dan jenis-jenis makanan penutup lainnya.
Buah eksotis kaya vitamin dan mineral falvonoids. Tinggi kandungan vitamin C-nya seperti pisang. Selain itu, mengandung beta-karoten tinggi, sehingga cocok dikonsumsi setiap hari.
Bila membeli buah ini Anda disarankan lebih selektif memilihnya. Jangan membeli kiwi yang sangat lunak atau layu. Bila ingin mematangkannya di rumah, Anda harus betul-betul memperhatikan suhu ruangan.
Nah, Anda ingin tahu lebih banyak mengenai berbagai manfaat nutrisi dari buah ini?
- Asupan reguler dari kiwi dalam diet Anda akan membantu meningkatkan kesehatan kardio vaskular dengan mencegah akumulasi deposito plak pada dinding arteri.
- Karena mengandung karotenoid, flavonoid dan nutrisi nabati membuat kiwi menjadi makanan dengan sumber anti-oksidan untuk membantu melawan kanker.
- Kiwi mengandung lutein, sebuah senyawa yang membantu dalam pencegahan degenerasi otot dan glaukoma penglihatan seseorang. Sehingga baik untuk mencegah katarak akibat penuaan.
-Vitamin E yang terdapat dalam buah kiwi juga sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit.
- Kiwi dapat membantu melunakkan daging karena mengandung sebuah actinidin, enzim yang mirip dengan papain dalam pepaya, yang bereaksi secara kimia untuk memecah protein.
- Kiwi juga bermanfaat mencegah asma, mencegah mengi dan batuk terutama pada anak-anak. Tak hanya itu, kiwi juga melindungi DNA dari mutasi.
Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung
Serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Lampung telah menimbulkan korban jiwa.
