Singa Militer LNA Bombardir Tripoli, RS Diroket Pasien COVID-19 Luka

VIVA Militer: Serangan militer LNA di Kota Tripoli.
Sumber :
  • LNA

VIVA – Kota Tripoli benar-benar mencekam, pasukan Militer Nasional Libya membombardir kota itu untuk menggempur basis-basis pertahanan milisi GNA yang didukung Turki.

Namun, serangan untuk merebut Tripoli dari tangan milisi benar-benar telah melanggar hukum internasional. Sebab, serangan LNA tak cuma mengenai basis milisi tapi juga fasilitas medis.

Dan mirisnya, Rumah Sakit Al Khadra di Tripoli yang menjadi pusat penangan Virus Corona atau COVID-19 juga beberapa kali jadi korban serangan LNA.

"Ini adalah pelanggaran yang jelas terhadap hukum kemanusiaan internasional. Ini tidak dapat diterima pada saat perawatan kesehatan dan petugas kesehatan sangat penting dalam perjuangan kami melawan pandemi global," kata Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Rabu 8 April 2020.

Kota Tripoli menjadi sasaran pengepungan LNA yang dipimpin Jenderal Khalifa Haftar, jantung negara Libya itu dihujani bom selama dua hari beruntun mulai Senin hingga Selasa 7 April 2020.

Roket grad yang diluncurkan terhitung sudah 3 kali menghantam RS Al Khadra, akibatnya ratusan pasien umum dan pasien positif corona mengalami luka-luka. Tak hanya itu 6 petugas medis juga mengalami luka-luka.

Tak hanya itu, kini pasien di rumah sakit juga kesulitan mendapatkan air bersih, sebab pipa-pipa distribusi dari pusat air bersih sudah hancur dihantam roket LNA dan milisi GNA.

Memang diketahui, LNA alias pasukan Singa Militer Libya sedang gencar-gencarnya menggempur pertahanan milisi GNA yang didukung militer Turki. Sudah banyak korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Tripoli merupakan salah satu target utama LNA untuk dibersihkan dari milisi.

Serang Israel, Uni Eropa Bakal Jatuhi Iran Sanksi
VIVA Militer: Pasukan Pertahanan Israel (IDF)

Menjelang Serangan Darat Israel, 100 Ribu Warga Gaza di Rafah Dievakuasi

Tentara Israel mengatakan pihaknya sedang mengevakuasi sekitar 100.000 orang dari Rafah timur, menjelang serangan darat yang diperkirakan dilakukan di kota selatan Gaza.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024