Rusia Keok Dihajar Turki, GNA Kuasai Tripoli

VIVA Militer: Pasukan GNA perang di Libya.
Sumber :

VIVA – Setelah 14 bulan akhirnya pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya  atau GNA berhasil merebut kembali Kota Tripoli. Tak cuma menguasai ibukota, GNA juga berhasil merebut Bandara Internasional Tripoli.

Putin Resmi Dilantik Jadi Presiden Rusia, Lanjut Menjabat 6 Tahun Lagi

GNA berhasil mengambil alih Tripoli setelah terjadi perang besar dengan pasukan Tentara Nasional Libya alias LNA. Pasukan pimpinan Jenderal Khalifa Haftar dipaksa angkat kaki dari wilayah utama itu setelah mengalami kekalahan dalam pertempuran yang berlangsung sengit dalam dua hari terakhir ini.

Seperti dilansir RFI, Jumat 5 Juni 2020, terlihat pasukan gabungan dari berbagai milisi di bawah bendera GNA merayakan kemenangan itu. Mereka menari-nari dan berfoto-foto di berbagai fasilitas utama yang telah mereka kuasai.

Rusia Ngamuk dan Ancam Serang Instalasi Militer Inggris, Apa Sebabnya?

Sementara itu, pasukan Singa Libya LNA telah dipaksa mundur ke selatan dan timur Tripoli, seperti ke Kota Tarhuna.

VIVA Militer: Perdana Menteri GNA, Fayez al-Sarra dan Presidem Turki

Nyolong, Sersan Gordon Black Diringkus Polisi Rusia

GNA melakukan serangan besar-besar ke Tripoli setelah mendapatkan dukungan pasukan dan senjata dari Turki. Dalam perang merebut Tripoli, kelompok yang didukung PBB itu mengekslopitasi semua kekuatan perang mereka.

Kekalahan LNA disambut ceria oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri GNA, Fayez al-Sarra, Erdogan mengaku senang dengan apa yang terjadi di Tripoli. Bahkan, Erdogan tak sungkan-sungkan menyindir Rusia yang terang-terangan berada di belakangan LNA.

Untuk diketahui, LNA memang mendapat dukungan penuh dari Rusia. Malahan Rusia telah mengirimkan belasan pesawat tempur untuk memerangi LNA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya