El-Sisi Panggil Semua Jenderalnya, Perang Mesir-Turki Makin Dekat

VIVA Militer: Presiden Abdel Fatah el-Sisi bersama perwira tinggi militer Mesir
Sumber :
  • The Defense Post

VIVA – Sehari setelah mengirim surat berisi pesan penting kepada Panglima Tentara Nasional Libya (LNA), Marsekal Khalifa Haftar, Presiden Mesir, Abdel Fatah el-Sisi, memanggil seluruh perwira tingginya. El-Sisi mengumpulkan para jenderalnya dan memberi instruksi persiapan perang di Libya.

Pejabat Israel dan Mesir Bertemu Diam-diam, Bahas Operasi Militer di Rafah

Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, Arab News melaporkan bahwa Haftar menerima pesan penting dari el-Sisi setelah mengetahui bahwa Pemerintah Kesepakatan Nasional Libya (GNA), telah menjalin kerjasama militer dengan Turki dan Qatar.

Pengiriman pesan el-Sisi kepada Haftar dikonfirmasi langsung oleh Direktur Intelijen Angkatan Darat Mesir, Mayor Jenderal Khaled Megawer, di markas LNA, Rajma, Benghazi.

Viral Imam Masjid di Turki Ajak Main Anak-anak di Masjid, Warganet: di Indo Mah Boro-boro

Mesir menganggap bahwa pertemuan Menteri Pertahanan Turki, Jenderal Hulusi Akar, dan Menteri Pertahanan Qatar, Khalid bin Mohammed Al-Attiya, dan Perdana Menteri GNA, Fayez al-Sarraj, adalah langkah menyiapkan perang. 

VIVA Militer: Konvoi kendaraan militer Mesir di Sirte, Libya

Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat

Oleh sebab itu, el-Sisi pun memanggil seluruh perwira tinggi Angkatan Bersenjata Mesir (EAF), untuk memberi arahan dan instruksi. El-Sisi memerintahkan kepada seluruh perwira militer Mesir untuk meningkatkan kesiapan tempur maksimal, untuk melindungi keamanan nasional mesir.

Sementara itu, pergerakan Mesir ini dianggap Turki sesuai dengan taktiknya. Dalam berita VIVA Militer yang dikutip Ahval News sebelumnya, militer Turki disebut akan menguji kekuatan militer Mesir, dengan serangan ke dua kota yang disebut el-Sisi sebagai "garis merah" untuk intervensi militer asing, Sirte dan Jufra.

Sirte dan Jufra adalah dua kota yang dikuasai oleh pasukan LNA yang didukung oleh Mesir dan Rusia. Andai Mesir memobilisasi pasukannya ke dua wilayah tersebut, bukan tak mungkin perang melawan pasukan Turki akan meletus.

BACA: Sistem Militer Bobrok, Taiwan Bisa dengan Mudah Dihabisi China

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya