Ratusan Tentara Bayaran Turki Mati Dihantam Serangan Udara Rusia

VIVA Militer: Tentara bayaran Turki
Sumber :
  • Syrian Observatory For Human Rights (SOHR)

VIVA – Situasi di Nagorno-Karabakh (Artsakh) seiring dengan kecamuk Perang Armenia-Azerbaijan yang semakin dahsyat. Kabar mengejutkan datang dari Rusia, yang merupakan sekutu terbesar Armenia. Rusia disebut melancarkan serangan udara menyasar posisi tentara bayaran yang dikerahkan Turki untuk mendukung pasukan militer Azerbaijan.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Menurut laporan yang diperoleh VIVA Militer dari BulgarianMilitary.com, Dinas Intelijen Rusia (SVR) telah mengetahui keberadaan rarusan tentara bayaran Turki di wilayah Suriah dan Nagorno-Karabakh. 

Dari data Dinas Intelijen Rusia diketahui jika Turki membawa tentara bayaran dari Suriah, dan ditempatkan di kamp pelatihan. Data intelijen Rusia juga mencatat adanya pos-pos komando di kamp pelatihan tentara bayaran, beserta infrastruktur militer lainnya. 

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

"Pos komando, kamp pelatihan untuk tentara bayaran dan fasilitas infrastruktur lainnya dari kelompok bersenjata ilegal, di mana aktivitas geng-geng itu dicatat, ditemukan pada koordinat yang ditentukan," ujar seorang sumber dari Kementerian Pertahanan Rusia yang tak disebutkan namanya.

VIVA Militer: Tentara bayaran Turki

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Tak hanya itu, sumber itu juga mengklaim jika militer Rusia telah melancarkan serangan udara menyasar kamp tentara bayaran Turki di Karabakh. 

Akibatnya, ratusan orang tentara bayaran Turki tewas. Sumber tersebut menyatakan, serangan itu adalah kampanye lanjutan Rusia untuk melenyapkan kelompok teroris Suriah yang memberikan dukungan terhadap Azerbaijan.

Pihak Armenia berulang kali menyatakan jika Turki yang merupakan sekutu Azerbaijan, telah mengerahkan ribuan tentara bayaran dari Suriah dan Libya. Tentara bayaran Turki kabarnya diambil dari perusahaan keamanan swasta yang didirikan perwira tinggi militer Turki, Brigadir Jenderal Adnan Tanriverdri, SADAT International Defense Consultancy Inc.

Selain itu, Turki tentara-tentara bayaran Turki ini berasal dari mantan anggota organisasi teroris semisal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Negara Islam Irak dan Syam (ISIL), dan Daesh. Meskipun, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, kerap membantah tuduhan itu.

VIVA Militer: Tentara bayaran Turki di Suriah

Hingga berita ini diturunkan, baik Turki maupun Azerbaijan belum memberikan keterangan resmi terkait klaim yang mengungkap serangan udara Rusia.

Baca juga: Ngeri, Pasukan Khusus Armenia Hancurkan Depot Minyak Azerbaijan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya