Rusia Habisi Nyawa 400 Tentara Bayaran Turki, Putin Todong Erdogan

VIVA Militer: Recep Tayyip Erdogan dan Vladimir Putin
Sumber :
  • The Telegraph

VIVA – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melakukan kontak telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk membahas perkembangan Perang Armenia-Azerbaijan di Nagorno-Karabakh (Artsakh). Salah satu yang dibahas kedua pemimpin negara adalah soal mobilisasi tentara bayaran yang dituduhkan kepada Turki.

Di Balut Kabut Putih Rimba Papua, Pasukan Operasi TNI Evakuasi Mayat Alex yang Ditembak Mati OPM

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Asbarez.com, Kremlin mencatat bahwa percakapan tersebut diinisiasi oleh pihak Turki. Dalam kesempatan itu, Putin disebut telah mendesak Erdogan untuk menghentikan pengerahan tentara bayaran ke konflik bersenjata Armenia-Azerbaijan.

Putin dikabarkan telah meminta Erdogan untuk melakukan upaya bersama,  dalam menghentikan pertumpahan darah yang terjadi di Nagorno-Karabakh. Putin ingin Erdogan memastikan jika Turki akan menjadi salah satu negara yang memberikan kontribusi dalam perdamaian Armenia-Azerbaijan.

Modal Senyum, Pasukan Walet Hitam TNI Berhasil Buka Jalan yang Diblokade Massa Caleg Gagal Papua

"(Ini adalah) kebutuhan yang mendesak upaya bersama untuk menghentikan pertumpahan darah dan beralih ke penyelesaian damai masalah Nagorno-Karabakh. (Turki) kan memberikan kontribusi yang konstruktif untuk meredakan konflik," ucap Putin.

Keinginan Putin itu mendapatkan respons positif dari Erdogan. Menurut laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Radio Free Europe Radio Liberty, dalam percakapannya dengan Putin, Erdogan juga ingin memastikan jika Turki menginginkan "solusi permanen" yang akan mengakhiri "pendudukan" Armenia di wilayah Azerbaijan. 

Malam Mendebarkan saat Prajurit TNI Gendong Plastik Berisi Bayi Cantik Bernoda Darah

Putin dan Erdogan juga disebutkan membahas pengiriman tentara bayaran dari Timur Tengah ke Nagorno-Karabakh. Putin menyampaikan keprihatinannya kepada Erdogan, mobilisasi tentara bayaran hanya akan menambah kisruh konflik tersebut.

"(Kami menyatakan) keprihatinan serius atas partisipasi dalam permusuhan milisi dari wilayah Timur Tengah," kata Putin melanjutkan.

Di sisi lain, Erdogan sebenarnya sudah menegaskan kembali jika Turki tak pernah mengirimkan tentara bayaran ke Nagorno-Karabakh. Hal ini dinyatakan Erdogan sehari sebelum melakukan kontak telepon dengan mitranya dari Rusia.

"Mereka memiliki pekerjaan di negara mereka sendiri. Mereka tidak akan pergi ke sana (Nagorno-Karabakh)," ujar Erdogan.

Dalam berita VIVA Militer, Rabu 14 Oktober 2020, pasukan Angkatan Bersenjata Rusia (VSRF) telah melakukan serangkaian serangan udara di wilayah Idlib, Suriah. Serangan ini menyasar ke sejumlah basis tentara bayaran yang diduga dikerahkan Turki ke sejumlah konflik. Kabarnya, pasukan Rusia berhasil menghabisi nyawa sekitar 400 orang tentara bayaran.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya