Kapal Selam Tenggelam, Jenderal Marcelo Dipecat dari Angkatan Laut

VIVA Militer: ARA San Juan.
Sumber :

VIVA – Empat tahun lalu, peristiwa tragis kapal selam militer tenggelam mengguncang dunia. Kala itu dialami Angkatan Laut Argentina, ARA  San Juan (S-42).

Sosok 'Jenderal Pembangkang' pada Masa Rezim Soeharto, Kini Raih Pangkat Bintang 5

Kisahnya mirip-mirip dengan KRI Nanggala 402 milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tenggelam di perairan utara Laut Bali April 2021.

ARA San Juan hilang pada 15 November 2017, kapal selam ini raib saat dalam perjalanan ke markas di Mar Del Palta, setelah mengikuti latihan perang Angkatan Laut Argentina bertajuk Tierra del Fuego.

4 Sosok Jenderal Bintang 4 Kelahiran Tanah Sunda, Pernah Jadi KSAD dan Panglima TNI

Kapal selam buatan Jerman Barat 1983 itu dilaporkan hilang di sekitar tenggara Teluk San Jorge, sehingga operasi pencarian penyelamatan dan pertolongan dilancarkan di sekitar perairan itu.

Pencarian besar-besaran dilakukan. Belasan negara turut serta membantu melakukan pencarian. Termasuk Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Spanyol, Inggris hingga NATO.

Sosok Jenderal Termuda di Lingkungan Polri, Raih Bintang Satu Saat Berusia 45 Tahun

Photo :

Tapi, pencarian tak mudah. Terbukti ARA San Juan baru ditemukan setahun sehari dari pertama kali dinyatakan hilang. Kapal selam itu ditemukan oleh kapal riset milik Amerika Serikat, Ocean Infinity pada 16 November 2018 di Selatan Atlantik. 

Kondisi saat ditemukan juga sudah hancur, dan dipastikan 44 awaknya gugur dalam peristiwa itu. Karena ditemukan di kedalaman lebih dari 9.000 meter dari permukaan laut.

Namun, ketika itu Argentina benar-benar serius mengusut tuntas penyebab tenggelamnya kapal selam itu. Malahan Menteri Pertahanan Argentina memecat Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Marcelo Srur terkait kecelakaan itu.

Jenderal Angkatan Laut penyandang empat bintang jebolan Akademi Angkatan Laut 1979 itu dipecat di hari yang sama ketika ARA San Juan dilaporkan hilang.

Baca: Temukan KRI Nanggala, TNI Hadapi Peristiwa Langka Dunia di Laut Bali

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya