Presiden Dicap Korup, Kudeta Militer Pecah di Guinea

VIVA Militer: Presiden Republik Guinea, Alpha Conde
Sumber :
  • France 24

VIVA – Kudeta militer pecah di Republik Guinea. Sejumlah anggota Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea, menyatakan bahwa negara telah dikuasai sepenuhnya oleh militer, usai kudeta militer (military coup) yang terjadi Minggu 5 September 2021.

Kaba Diawara Siapkan 19 Pemain Terbaik Guinea untuk Jegal Timnas Indonesia ke Olimpiade 2024

Dilansir VIVA Militer dari SBS News, Komandan Pasukan Khusus Republik Guinea, mengonfirmasi kudeta militer yang dilakukan pasukannya lewat sejumlah saluran televisi.

Dalam pernyataannya, Doumbouya memastikan bahwa pasukannya telah membubarkan pemerintah dan konstitusinya. Selain itu, seluruh akses keluar masuk di seluruh perbatasan darat dan udara Guinea, dipastikan Doumbouya sudah tertutup.

Media Asing Sebut Kebugaran Pemain Guinea Ungguli Indonesia: Mereka Tak Bertanding 3 Bulan

"Kami telah membubarkan pemerintah dan semua lembaga (negara). Kami akan menulis ulang konstitusi bersama," tegas Doumbouya dalam siaran di televisi pemerintah.

Bunyi sederet tembakan meletus terdengar keras dalam pertempuran yang melibatkan Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea, dan Pasukan Pengamanan Presiden Republik Guinea, di Istana Presiden di ibukota Conakry, Minggu 5 September 2021.

Media Asing Prediksi Timnas Indonesia Bakal Kesulitan Lawan Guinea

VIVA Militer: Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea

Photo :
  • New York Times

Setelah berhasil memukul Pasukan Pengamanan Presiden Guinea, Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea merangsek masuk ke Istana Presiden.

Beberapa jam berselang, beredar sebuah video di sejumlah platform media sosial yang menunjukkan Presiden Conde dikelilingi oleh sejumlah prajurit Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata Republik Guinea.

Hingga saat ini, keberadaan Presiden Conde masih belum diketahui. Hanya saja, kudeta Guinea terjadi pasca Conde terpilih lagi untuk ketiga kalinya dalam Pemilihan Umum Presiden Guinea, Oktober 2020 lalu.

Conde dituding mengubah konstitusi negara agar ia bisa terpilih lagi di periode ketiga kepemimpinannya. Protes keras dari oposisi terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini terjadi lantaran pemerintah Guinea meningkatkan pajak secara tajam, untuk mengisi kas negara dan menaikkan harga bahan bakar sebesar 20 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya