Situasi Donbass Memburuk, Perang Pecah Darah Tumpah

VIVA Militer: Pertempuran di Donbass
Sumber :

VIVA – Situasi di Donbass memburuk, perang akhirnya tak dapat dihindari lagi antara pasukan perang militer Ukraina dengan pasukan Luganskaya Narodnaya Respublika (LPR).

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Berdasarkan informasi yang didapatkan VIVA Militer, Rabu 29 September 2021, bentrok senjata telah terjadi di area konflik Donbass.

Pihak militer Ukraina mengklaim bentrok senjata dipicu pelanggaran perjanjian gencatan senjata yang dilakukan pasukan Luganskaya Narodnaya Respublika (LPR). Dilaporkan tentara LPR terlebih dahulu melepaskan tembakan berat menggunakan peluncur granat.

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Militer Ukraina membalas serangan itu. Akibatnya bertumpahan darah tak terhindarkan, dua tentara militer Ukraina dilaporkan menjadi korban dalam bentrok senjata itu.

Sementara itu, laporan TASS disebutkan bahwa Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valery Zaluhny telah dengan sengaja mengeluarkan perintah khusus kepada pasukan tempurnya untuk membalas tembakan di zona konflik Donbass.

Masuk Jebakan, Tentara Israel Ditembak Mati Sniper Hamas di Gaza Utara

Pertikaian bersenjata di Donbass sebenarnya dapat dicegah setelah digelarnya perjanjian gencatan senjata di Minsk. Dan pihak bertikai sepakat tidak angkat senjata terhitung sejak 27 Juli 2020.

Berdasarkan perjanjian tersebut, pihak-pihak yang berkonflik dilarang untuk melakukan operasi ofensif dan pengintaian, menggunakan segala jenis drone, melepaskan tembakan, termasuk dari senjata penembak jitu, dan menyebarkan senjata berat di daerah berpenduduk dan menambahkan peralatan teknik di posisi mereka.

Salah satu ketentuan utama adalah penggunaan tindakan disipliner untuk pelanggaran gencatan senjata. Selanjutnya, setiap tembakan balasan dalam hal serangan hanya diperbolehkan setelah perintah langsung seorang komandan.

Perlu diketahui, konflik Donbass terjadi sejak 2014, pemicunya tumbangnya pemerintahan Viktor Yanukovych yang pro-Rusia oleh massa demonstran berjuluk Euromaidan. Dari situ pertikaian berlanjut hingga ke konfrontasi bersenjata antara pasukan separatis Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk melawan tentara pemerintah Ukraina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya