Mall Ukraina Disikat Rudal Rusia, Ternyata Gudang Senjata Amerika

VIVA Militer: Mall di Kremenchuk, Ukraina, hancur dihantam rudal militer Rusia
Sumber :
  • jpost.com

VIVA – Sebuah fakta di balik serangan rudal termonuklir militer Rusia ke pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Ukraina, terbongkar. Letnan Jenderal Igor Konashenkov menguak alasan unit Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) menembak mall tersebut dengan rudal Raduga Kh-22.

Mall yang terletak di Kremenchuk, Oblast (Provinsi) Poltava, Ukraina, hancur lebur usai dihantam rudal termonuklir Raduga Kh-22 militer Rusia, Senin 27 Juni 2022 sore waktu setempat. 16 warga sipil dikabarkan tewas dalam serangan tersebut. Sementara, 59 warga sipil lainnya mengalami luka-luka. 

Pasca serangan tersebut, Rusia sontak mendapat gelombang kecaman dari berbagai pihak. Pasukan Negeri Beruang Merah dianggap telah melakukan kejahatan perang, lantaran menghabisi nyawa warga sipil Ukraina.

Meski demikian, Rusia ternyata memiliki alasan kuat mengapa melancarkan serangan ke fasilitas publik di Kremenchuk. Konashenkov yang menjabat sebagai juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, membeberkan faktanya.

VIVA Militer: Mall di Kremenchuk, Ukraina, hancur dihantam rudal militer Rusia

Photo :
  • mvs.gov.ua

Mall di Kremenchuk itu diyakini Rusia sebagai gudang penyimpanan senjata kiriman Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara Uni Eropa, yang tergabung dalam Pakta Atlantik Utara (NATO). 

Konashenkov menegaskan, aksi militer Rusia telah berhasil menghancurkan banyak unit senjata kiriman Barat.

"Serangan itu memusnahkan senjata dan amunisi Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang dimaksudkan akan dikirim ke kelompok tempur Ukraina di Donbas," ucap Konashenkov dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS.

"Ledakan amunisi yang disimpan menyebabkan kebakaran di sebuah pusat perbelanjaaan," katanya. 

VIVA Militer: Mall di Kremenchuk, Ukraina, hancur dihantam rudal militer Rusia

Photo :
  • kyivindependent.com

Pernyataan Konashenkov diperkuat oleh Deputi Pertama Perwakilan Rusia untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), Dmitry Polyansky. 

Polyansky menyebut, Ukraina dengan sengaja meletakkan senjata-senjata kiriman Amerika dan negara Uni Eropa di tengah pemukiman sipil.

Tindakan itu membuktikan bahwa Ukraina yang didukung Amerika dan negara-negara Uni Eropa telah menjadikan warga sipil sebagai perisai hidup, yang merupakan kejahatan perang sesungguhnya.

Polyansky juga memastikan, Rusia sama sekali tak peduli dengan semua tuduhan yang muncul dari Amerika dan negara-negara Eropa. Sebab faktanya, Rusia tidak pernah menjadikan warga sipil dan fasilitas non-militer sebagai sasaran serangan.

VIVA Militer: Tentara Rusia rebut senjata kiriman Amerika dan Inggris di Ukraina

Photo :
  • sputniknews.com
Lebih 2 Ribu Mahasiswa yang Bela Palestina di Seluruh AS Ditangkap Polisi

"Rezim Kiev dengan sengaja menyimpan senjata di area pusat kota Ukraina, di sebelah pemukiman penduduk. Mereka membahayakan nyawa warga sipil dan mengubah orang menjadi tameng hidup," ujar Polyansy.

"Tidak peduli seberapa keras Anda mencoba untuk membuktikan sebaliknya. Kami tidak dan tidak menargetkan fasilitas sipil dan non-militer," katanya.

Menjelang Serangan Darat Israel, 100 Ribu Warga Gaza di Rafah Dievakuasi
VIVA Militer: KSAD, Jenderal TNI MS dalam pengarahan di Yonif 514

Jenderal TNI Maruli: Kalau Mau Dihormati Prajurit, Komandan Satuan Jangan Cuma Foto Doang

Sejahterakan prajuritnya.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024