- insider.com
VIVA – Tak bisa dipungkiri bahwa Amerika Serikat (AS) dan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), dianggap sebagai dewa penolong oleh Ukraina. Ribuan senjata dan dana ratusan juta Dolar yang digelontorkan AS beserta anggota NATO lainnya, jadi modal Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Sejumlah bantuan masif baik senjata maupun dukungan finansial, bagai oase di tengah padang pasir bagi Ukraina. Akan tetapi, Presiden Rusia, Vladimir Putin, meyakini ada maksud di balik sokongan Amerika, Inggris dan negara-negara NATO lainnya.
Dilansir VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, TASS, Putin memahami bahwa pemerintah Ukraina menganggap dukungan yang diberikan Barat dan NATO semata-mata adalah bentuk solidaritas.
Usai menerima banyaknya bantuan senjata dan dana, Ukraina seakan mengikuti apa yang disuarakan Amerika dan NATO kepada dunia. Padahal menurut Putin, Ukraina hanya dijadikan alat oleh Amerika dan NATO untuk mencapai kepentingannya.
"Seruan kepada Ukraina untuk melanjutkan operasi tempur dan seruan untuk menolak pembicaraan hanya membuktikan petunjuk kami bahwa, Ukraina bukanlah tujuan dan kepentingan Ukraina bukanlah tujuan bagi Barat dan NATO," ujar Putin.
Dalam kacamata Putin, Amerika dan NATO memiliki agenda sendiri untuk membuat aliansi mereka terlihat hebat di mata dunia.
Padahal di sisi lain, Amerika dan NATO tengah menjalankan ekspansi hegemoni kekuatannya. Baik secara militer, politik dan ekonomi.
"Ini adalah instrumen yang digunakan untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Artinya, negara-negara terkemuka NATO hanya ingin menegaskan diri mereka sendiri," kata Putin melanjutkan.
"Untuk menegaskan peran mereka di dunia, bukan kepemimpinan mereka. Tetapi, hegemoni mereka dalam arti langsung, ambisi kekaisaran mereka. Itu saja," ucapnya.
Putin meminta publik benar-benar bisa melihat dengan jelas, tindakan dan sikap Amerika beserta NATO. Dengan berbagai cara, Amerika dan NATO kerap memaksa dunia untuk berpandangan sama.
Jika memiliki pandangan sama, maka komunitas itu akan dijadikan sebagai sekutu. Tapi, apabila punya pandangan yang berbeda, maka Amerika dan NATO tak segan menjadikan negara tersebut musuh bersama.
"Fakta bahwa mereka selalu menekankan sifat luar biasa mereka. Memaksa komunitas dunia bahwa tesis siapa yang tidak setuju dengan kami adalah lawan kami. Itu adalah manifestasi dari kebijakan yang sama. Tidak ada yang baru bagi kami dalam hal itu," ujar Putin.