Nafsu Jahat Jenderal Israel Bunuh Komandan Pasukan Elite Iran

VIVA Militer: Perwira tinggi militer Israel, Mayor Jenderal (Aluf) Eyal Zamir
Sumber :
  • jns.org

VIVA – Mayor Jenderal (Aluf) Eyal Zamir, Komandan Komando Selatan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), adalah perwira tinggi yang sangat berambisi menduduki posisi Panglima Pasukan Pertahanan Israel. 

Sepak Terjang Netzah Yehuda, Batalion Tempur Israel yang 'Digebuk' AS

Demi mencapai tujuannya, Zamir mengumandangkan niat jahat untuk menghabisi nyawa para jenderal Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari The Jerusalem Post, Zamir mencalonkan dirinya sendiri untuk menjadi orang nomor satu di militer Israel. 

Samson, Pemberontak OPM yang Serang Markas Koramil di Papua Tobat dan Serahkan Diri ke Prajurit TNI

Dalam makalah yang dibuatnya untuk The Washington Institute, Zamir yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Militer Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan siap membunuh para pemimpin militer Iran.

VIVA Militer: Mayor Jenderal (Aluf) Eyal Zamir (depan)

Photo :
  • Twitter/@IDF
Uji Kesiapan Operasi, Prajurit Puspenerbal TNI AL Gelar Latihan Terbang Malam

"IRGC bertanggung jawab atas sebagian besar aktivitas rahasia, subversi pemerintah negara lain, aksi teroris, dan pembunuhan politik di Timur Tengah dan seluruh dunia," tulis Zamir dalam makalah berjudul "Melawan Strategi Regional Iran: Pendekatan Kompeherensif Jangka Panjang".

"IRGC adalah tulang punggung rezim dan sarana utama yang digunakannya (pemerintah Republik Islam Iran) untuk mendominasi kawasan," lanjut pernyataan Zamir.

Tak hanya itu, mantan Komandan Brigade ke-500 Angkatan Darat Israel itu juga membenarkan adanya aliansi antara Amerika Serikat (AS), Israel dan sejumlah negara Arab untuk melawan hegemoni Iran.

Percaya diri, Zamir meyakini bahwa aliansi negara-negara Arab Sunni-Israel akan mampu menghancurkan ancaman yang ditimbulkan oleh Iran.

"Ancaman regional Iran adalah ancaman utama bagi keamanan nasional negara-negara ini (Arab) dan merupakan perekat kepentingan bersama, yang menyatukan kubu Sunni-Israel," ujar Zamir.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya