- marca.com
VIVA – Sebuah peristiwa dramatis terjadi di Oblast (Provinsi) Zaporizhzhia, Ukraina. Yulia (30), seorang warga sipil Ukraina dengan berani melindungi putranya dari ledakan rudal militer Rusia yang jatuh di di wilayah tersebut.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Pravda, tidak disebutkan kapan serangan rudal dan artileri militer Rusia terjadi di Lviv. Yang pasti, nyawa Yulia dan sang putra, Dmytro (8), selamat dari serangan tersebut.
Seorang dokter yang bertugas di sebuah rumah sakit di Lviv, mengungkap kronologi peristiwa dramatis itu. Saat serangan militer Rusia terjadi, Yulia tengah berada di halaman rumahnya di kota Orihiv, Zaporizhzhia.
Saat itu, Yulia tengah mengawasi Dmytro yang sedang bermain papan luncur (skateboard). Siapa sangka, ia sama sekali tidak mendengar ada sirene peringatan serangan udara. Beberala detik kemudian, ledakan pun berdentum keras.
VIVA Militer: Yulia (30), warga sipil Ukraina terkena pecahan rudal Rusia
- pravda.com.ua
Yulia langsung menutupi sang putra dengan tubuhnya. Saat dipastikan nyawa Dmytro selamat, tubuh Yulia langsung terkulai ke tanah. Sebuah pecahan rudal militer Rusia tertancap di punggungnya.
"Ibu muda itu jatuh ke tanah dan merasa bahwa dia tidak bisa menggerakkan kakinya. Sebuah pecahan rudal bersarang di punggungnya," ucap seorang dokter yang merawat Yulia.
"Suaminya ada di dekatnya, dia tidak terluka. Dan, meskipun ada ancaman serangan rudal lainnya dia berhasil membawa istrinya yang terluka ke rumah sakit di Zaporizhzhia," katanya.
Akibat luka di bagian punggungnya, Yulia dipastikan mengalami kelumpuhan total dari pinggang ke bawah. Kondisi Yulia sangat serius saat ia dilarikan ke rumah sakit di Zaporizhzhia.
VIVA Militer: Yulia (30), warga sipil Ukraina terkena pecahan rudal Rusia
- pravda.com.ua
Pecahan rudal militer Rusia yang menusuk punggung Yulia, dipastikan merusak tulang belakang paru-paru dan organ hati. Dokter langsung menghentikan pendarahan hebat yang dialaminya, mengeluarkan pecahan rudal dan melarikannya ke rumah sakit di Lviv.
"Dia tidak tahu pasti apakah rumahnya masih berdiri. Tetapi yang dia tahu pasti, dia sangat ingin memeluk suami dan putranya lagi yang sekarang berada di Zaporizhzhia," kata dokter dari Serikat Medis Pertama Lviv.
