- jpost.com
VIVA – Tak peduli kecaman dunia Israel lagi-lagi membantai warga sipil Palestina tak berdosa. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim jika serangannya hanya ditujukan kepada pejuang Jihad Islam Palestina (PIJ), yang dianggap lebih dulu membombardir Israel dari Jalur Gaza.
Sejak Jumat 5 Agustus 2022, pejuang Jihad Islam Palestina setidaknya telah menembakkan 600 roket dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. PIJ melancarkan serangan balasan usai aksi militer Israel yang membombardir apartemen dan menghabisi komandan Jihad Islam Palestina, Taysir al-Jabari.
Seorang mantan perwira tinggi militer Israel, Brigadir Jenderal (Purn.) Amir Avivi, meyakini jika Republik Islam Iran adalah dalang di balik serangan Jihad Islam Palestina ke Israel.
Mantan Komandan Divisi Gaza Pasukan Pertahanan Israel ini membeberkan aliran dana yang digelontorkan Iran kepada pejuang Jihad Islam Palestina, yang mencapai US$40 juta (Rp598,8 miliar) per tahun.
VIVA Militer: Serangan roket pejuang Jihad Islam Palestina di Israel
- Russia Today
Avivi menyebut jika sebagian besar dana pemberian Iran digunakan untuk membangun terowongan pertahanan oleh pejuang Jihad Islam Palestina.
Pendiri Forum Pertahanan dan Keamanan Israel (Habithonistim) ini meyakini jika terowongan tak cuma digunakan untuk bertahan. Tetapi untuk melancarkan serangan dadakan ke basis pasukan militer Israel.
"Sebagian besar anggaran dari Iran digunakan untuk membangun terowongan. Beberapa terowongan pertahanan dan lainnya, yang memungkinan serangan mendada terhadap pasukan Israel," ujar Avivi.
"Itu adalah terowongan operasional yang cukup dekat dengan perbatasan, dan bisa digunakan untuk menyerang pasukan Israel," katanya dikutip VIVA Militer dari The Media Line.
VIVA Militer: Pejuang Jihad Islam Palestina (PIJ)
- globaltimes.cn
Dengan fakta itu Avivi meyakini jika pejuang Jihad Islam Palestina mendapat perintah dari Iran, untuk menyerang wilayah Israel dengan ratusan roket. Dengan kata lain, Pejuang Jihad Islam Palestina bergerak setelah mendapat instruksi dari Iran.
"Saya bisa dengan penuh perhitungan, memperkirakan ada lusinan terowongan lagi yang dibangun untuk tujuan itu. Apa yang kami lihat saat ini adalah keputusan yang dibuat oleh Iran dan Jihad Islam Palestina untuk meningkatkan situasi," ujar Avivi.
