Serangan Kejut Rusia, Ratusan Drone Tempur Iran Sebar Teror di Ukraina
- fighterjetsworld.com
VIVA – Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa Rusia tengah menyiapkan skenario serangan kejutan, di medan perang Ukraina. Armada militer Rusia diprediksi akan segera mengerahkan dua jenis pesawat tanpa awak (drone) tempur yang baru didatangkan dari Republik Islam Iran.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari B29, seorang pejabat Amerika yang identitasnya dirahasiakan, membongkar aktivitas sejumlah perwira militer Rusia di Iran.
Para perwira Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) disebut pejabat AS berlatih menggunakan dua varian drone tempur buatan Iran, Shahed-129 dan Shahed-191.
Kedatangan para perwira militer Rusia ke Iran juga pernah disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Amerika, Jake Sullivan, pekan lalu.
"Selama beberapa pekan terakhir para perwira Rusia telah berlatih di Iran, sebagai bagian dari kesepakatan untuk mentransfer drone Iran ke Rusia," ucap seorang pejabat Amerika tersebut.
Pada Juni 2022 lalu, Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran (Artesh), memamerkan dua drone tempur ciptaanya di Pangkalan Udara Kashan, wilayah selatan ibukota Teheran.
Karena dianggap berbahaya, Amerika sangat fokus memantau kedua senjata mematikan Iran itu. Bagaimana tidak, drone Shahed-129 dan Shahed-191 mampu membawa rudal kendali presisi tinggi, yang sangat efektif dalam menghancurkan sasarannya.
Ratusan unit drone Shahed-129 dan Shahed-191 dipercaya Amerika telah dibeli Rusia, untuk menghadapi militer Ukraina yang juga mengandalkan drone dalam perang.
Seperti yang diketahui, Ukraina menggunakan drone Bayraktar TB2 buatan Turki yang sangat efektif menghancurkan sejumlah basis militer Rusia. Mulai dari pos komando, tank, hingga sistem peluncur multi-roket (MLRS).
Dalam data yang diperoleh VIVA Militer dari Ukrinform, saat ini Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) memiliki 20 unit drone tempur Bayraktar TB2. Sementara, 48 unit lainnya masih dalam proses pemesanan dari Turki.