Pentolan Tentara Bayaran Amerika Bongkar Fakta Kehancuran Pasukan Ukraina

VIVA Militer: Pasukan tentara bayaran PMC Mozart dari Amerika Serikat (AS)
Sumber :
  • sandboxx.us

VIVA – Kolonel (Purn.) Andrew Milbourne, Kepala PMC Mozart, unit tentara bayaran asal Amerika Serikat (AS), membongkar fakta kekalahan pasukan militer Ukraina di Bakhmut (Artyomovsk), Republik Rakyat Donetsk (DPR).

Innalillahi, Prajurit Terbaik TNI Angkatan Darat Meninggal Dunia Tersambar Petir

Milbourne yang merupakan pendiri perusahaan militer swasta PMC Mozart, menyebut Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) mengalami kerugian besar sekitar 70 persen.

PMC Mozart yang bertempur melawan pasukan Rusia di sisi Ukraina, mendapatkan data langsung yang didapat dari lapangan.

Baba Vanga Ramal Perang Dunia III Akan Terjadi, Gegara Konflik Iran-Israel?

Oleh sebab itu menurut Milbourne, data ini tidak akan bisa ditutupi, dikurangi dan dilebih-lebihkan.

VIVA Militer: Pasukan tentara bayaran PMC Mozart dari Amerika Serikat (AS)

Photo :
  • anninhthudo.vn
Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

"Mereka menderita kerugian yang sangat besar. Informasi yang Anda lihat di media bahwa 70 persen. Korban adalah hal biasa tidak dilebih-lebihkan," ucap Milbourne dikutip VIVA Militer dari Newsweek.

Lebih lanjut Milbourne menyebut Kiev bermasalah dengan kualitas pasukan tambahan yang dikerahkan ke garis depan pertempuran. 

Mantan anggota Korps Marinir AS (US Marine Corpse) menilai rekrutan Ukraina yang dikirim ke garis depan, memiliki tingkat pelatihan yang rendah.

Milbourne juga mengeluhkan kurangnya pendanaan yang bisa mempengaruhi aktivitasnya di Ukraina di awal tahun depan. Menurutnya, sebagian besar biaya untuk perbaikan dan penggantian kendaraan yang rusak.

VIVA Militer: Pasukan tentara bayaran PMC Mozart dari Amerika Serikat (AS)

Photo :
  • sandboxx.us

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, sebelumnya mengatakan lebih dari 80.000 tentara bayaran yang berasal dari lebih dari 60 negara datang ke Ukraina. Menurutnya, hal ini meningkatkan keterlibatan negara-negara Barat dalam konflik dengan militer Rusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya