Siasat Pantai Neraka Front Selatan Ukraina Bikin Pasukan Rusia Jiper

VIVA Militer: Tentara Ukraina berjaga di pantai Mykolaiv
Sumber :
  • atlanticcouncil.org

VIVA – Komando Operasi Selatan Angkatan Bersenjata Ukraina (Pivden) mengklaim jika unit militer Rusia takkan mampu mendarat dengan selamat, di Oblast (Provinsi) Mykolaiv dan Odessa.

'Bravo Zulu' Kapal Selam TNI AL KRI Alugoro-405 Tembakkan Torpedo Black Shark di Selat Bali

Sejumlah ranjau ditanam di pesisir dua wilayah di front selatan. Tak hanya itu, militer Ukraina menempatkan senjata mesin hingga artileri di sepanjang wilayah pantai Mykolaiv dan Odessa.

Siasat ini disebut telah diterapkan sejak awal invasi militer Rusia, 24 Februari 2023. 

Menteri Pertahanan Israel Desak Netanyahu Terima Tawaran Damai Hamas

Komandan Komando Operasi Selatan, Mayor Jenderal Andriy Kovalchuk, mengklaim jika pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) tak mampu mendaratkan pasukan lintas udara maupun unit amfibi.

VIVA Militer: Tentara Ukraina berjaga di pantai Mykolaiv

Photo :
BIN Komitmen Perkuat Pertahanan dan Keamanan IKN

Kovalchuk berani menyatakan, wilayah pantai Mykolaiv dan Odessa akan jadi kuburan massal tentara Rusia, jika sampai melakukan pendaratan.

"Secara khusus, Angkatan Bersenjata (Ukraina) memperkuat wilayah pesisir wilayah Mykolaiv dan wilayah Odesa," ucap Kovalchuk dilansir VIVA Militer dari Ukrainian Shipping Magazine.

"Rusia tidak dapat melaksanakan rencana mereka untuk mendaratkan pasukan pendaratan mereka sejak 24 Februari 2022. Itu akan menjadi bunuh diri bagi mereka," katanya.

Lebih lanjut Kovalchuk memastikan, pasukannya dalam status siaga penuh dalam mempertahankan dua wilayah tersebut. Serangan balasan militer Rusia jadi ancaman yang wajib dipantau kemungkinannya.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU)

Photo :
  • brookings.edu

"Militer menjaga tindakan balasan dengan waspada dan siap menggunakan senjata. Itulah sebabnya, kapal musuh dijauhkan dari zona serangan. Dan juga, pendekatan ranjau dari laut disiapkan untuk mereka," ujar Kovalchuk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya